Perang Sarung di Sukabumi dan Teror Berandal Motor Bikin Resah

Perang-Sarung-Sukabumi
Perang-Sarung-Sukabumi

RADARSUKABUMI.com – Tradisi perang sarung di Sukabumi masih menjadi hiasan saat Ramadan. Perilaku ini pun menambah ‘teror’ bagi masyarakat selain ulah berandal motor yang masih terus terjadi.

Terbaru, sebanyak lima bocah laki-laki harus berurusan dengan Polsek Baros Polres Sukabumi Kota, setelah diketahui hendak melancarkan aksi perang sarung di Jalan Lio Propelat, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros

Bacaan Lainnya

Kapolsek Baros Polres Sukabumi Kota, Kompol Heri Hermawan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi usai Polsek Baros menerima informasi masyarakat mengenai puluhan bocah yang dibubarkan warga. “Menyikapi hal tersebut, petugas piket langsung mendatangi lokasi dan berhasil mengamankan lima bocah laki-laki,” kata Heri kepada Radar Sukabumi, Minggu (26/3).

Setelah diamankan, Polsek Baros Polres Sukabumi Kota memberikan pembinaan terhadap bocah tersebut sekaligus memanggil semua orang tuanya.

“Usai menerima pembinaan dan disaksikan pihak keluarga, kelima bocah tersebut membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya dan mengembalikannya kepada pihak keluarga,” ujarnya.

Guna meningkatkan kondusifitas lingkungan, Heri meminta agar masyarakat ikut andil dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

“Apabila menemukan potensi gangguan Kamtibmas kami minta agar warga segera melaporkannya kepada kami,” pinta Heri. Heri kembali menghimbau, masyarakat untuk mengawasi keluarga khususnya anak-anaknya untuk tidak keluyuran malam yang dapat meresahkan masyarakat. “Disinilah perlunya pengawasan orangtua untuk dapat mencegah hal yang Tak diinginkan,” pungkasnya.

Sedangkan di Jalan Siliwangi, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, sejumlah remaja yang hendak melakukan perang sarung juga berhasil digagalkan.

“Aksi tidak terpuji yang dilakukan sejumlah remaja ini, berhasil kita gagalkan setelah kita menerima laporan dari warga,” kata Salah seorang Babinsa Koramil 0607-11/ Cibadak, Sertu Aulia kepada Radar Sukabumi pada Minggu (25/03).

Penangkapan sejumlah remaja tersebut, bermula dari laporan warga setempat yang telah melihat gelagat sejumlah remaja yang didominasi pelajar tersebut sedang mempersiapkan penyerangan ke lokasi lain.

Setelah itu, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal tak diinginkan, akhirnya warga langsung bergegas melaporkan kepada anggota Koramil 0607-11 Cibadak.

“Kami mendapatkan laporan awal sekitar 00.30 WIB. Saat itu, tidak langsung digerebeg. Kami menunggu pergerakan mereka sekalian mengumpulkan bukti-bukti.

Setelah cukup bukti, kami langsung sergap sebelum bentrok,” tandasnya.

Saat penggerebekan, sambung Aulia, anggota Koramil Cibadak bersama anggota Polsek Cibadak, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cibadak dan warga telah bekerjasama untuk menggagalkan aksi tawuran perang sarung itu.

“Ada beberapa remaja yang kami amankan di TKP. Selebihnya, kami tangkap di rumahnya masing-masing. Karena, sebagian pelaku ada yang kabur ke rumah,” imbuhnya.

Dari tangan para remaja itu, petugas gabungan berhasil mengamankan barang bukti berupa empat buah senjata tajam, satu buah stok besi, satu buah sarung dan satu buat stik golf. “Saat ini, para remaja itu sudah diamankan pihak kepolisian, untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” bebernya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cibadak, Polres Sukabumi, Ipda Asep Suhriat menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan tujuh remaja. Mereka sengaja diamankan, karena meski mereka belum terbukti terlibat melakukan perang sarung, tapi berdasarkan pemeriksaan sementara aksinya sudah mengarah ke aksi tawuran perang sarung.

Terlebih lagi, saat dilakukan penggeledahan, mereka kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit dan stick golf.

“Sebab itu, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, akhirnya petugas gabungan berinisiatif men- gamankan mereka berikut barang bukti berupa senjata tajam itu. Karena, kuat dugaanya pasti digunakan untuk perang sarung,” bebernya.

Ia menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Cibadak, Polres Sukabumi, ketujuh remaja tersebut, statusnya masih pelajar. Namun, untuk nama sekolahnya, ia mengaku tidak bisa menyebutkan. Meski demikian, untuk mengantisipasi kejadian perang sarung.

Maka, Polsek Cibadak akan akan melakukan pembinaan kepada sejumlah remaja tersebut.

“Bukan hanya itu, nanti kami juga selain akan mengundang orangtua para remaja itu, Mapolsek Cibadak juga akan mengundang pihak sekolah untuk menyampaikan persoalan tersebut. Kita ingin menyampaikan agar lebih intensif lagi melakukan pembinaan kepada para siswanya. Sementara, kepada orangtuanya agar lebih ekstra melakukan pengawasan kepada anaknya itu,” pungkasnya.

Sementara itu, menanggapi ramainya informasi masih terjadinya aksi kenakalan remaja di bulan ramadan yakni perang sarung, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengintruksikan para Bhabinkamtibmas dan juga polsek untuk menindak tegas para pelaku perang sarung.

Apalagi, sejauh ini kegiatan tersebut sudah seperti menjadi tradisi di kalangan anak-anak saat bulan ramadan. Bahkan sebelumnya, Maruly Pardede mengatakam telah mengeluarkan perintah kepada seluruh jajarannya, untuk mencegah kegiatan perang sarung ataupun tawuran selama bulan ramadan ini, karena kegiatan tersebut menurutnya akan mengganggu situasi keamanan, ketertiban di masyarakat.

“Karena kegiatan perang sarung ini akan menganggu kenyamanan masyarakat dalam pelaksanaan ibadah puasa di bulan ramadan,” ujarnya. Minggu, (26/3).

Intruksi ataupun perintah yang keluarkan Maruly Pard-ede kepada seluruh personel baik jajaran polres maupun polsek tentang pencegahan, sudah dikeluarkan sejak jauh hari sebelum memasuki bulan Ramadan. Hal itu dilakukan karena sebelumnya menerima curhatan dari tokoh agama dan masyarakat yang mengkhawatirkan akan aksi perang sarung terjadi dikalangan anak remaja di bulan Ramadan.

“Sebelum bulan puasa telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat salah satunya larangan kegiatan yang tidak sesuai tujuan ibadah puasa di bulan suci ramadan seperti perang sarung atau tawuran,” jelasnya.

“Maka tugas polisi menegakkan aturan guna menjaga situasi Kamtibmas yang sudah kondusif terur terjaga, sesuai harapan masyarakat termasuk para tokoh agama,” sambungnya.

Maruly menegaskan, akan menindak tegas para pelaku perang sarung atau tawuran, apabila tetap melakukan kegiatan yang sangat menggangu ketertiban umum dan kenya- manan masyarakat.

“Saya sudah perintahkan seluruh Kapolsek untuk melakukan patroli pada jam-jam rawan terjadinya perang sarung dan tawuran di wilayahnya masing-masing,” jelasnya.

Maruly Pardede juga mengingatkan kepada masyarakat yang masih berniat melakukan tradisi perang sarung atau tawuran, untuk mengurungkan niatnya, jika tidak ingin ditindak oleh personel polisi ataupun personel di lapangan.

“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sukabumi, mari kita isi bulan suci ramadan ini dengan ibadah dan melakukan kegiatan positif dan bermanfaat serta bernilai ibadah,” ucapnya. (bam/den/cr2/t)

Pos terkait