Dibuat dengan Kocek Sendiri, Desain Tak Biasa dan Warna-warni
Pos Keamanan Lingkungan atau Poskamling. Sejak dahulu menjadi salah satu tempat berinteraksi antarwarga di lingkup lingkungan. Termasuk menjadi pangkalan warga untuk menjaga keamanan di wilayah masing-masing. Namun, Poskamling yang berada di Kecamatan Cikakak sangat unik dan menarik.
Laporan: GARIS NURBOGARULLAH, Cikakak
BENTUKNYA sangat artistik, eksotis dan nyentrik. Itulah penampakan Poskamling yang berada di Kampung Babakan Sirna, RT 01/04, Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.
Umumnya kita tahu Poskamling terbuat dari bahan-bahan sederhana. Seperti bilah kayu atau bambu. Lalu arsitekturnya pun sangat biasa. Tapi kali ini beda. Poskamling tersebut warna-warni dan arsitekturnya tidak biasa.
Sang pembuat bernama Uwes (75) merangkainya dengan nilai seni yang cukup baik, ditambah dengan kombinasi berbagai warna setiap lekukan pos tersebut.
Uwes yang juga sebagai Ketua Rukun Tetangga atau RT menrtransformasi bentuk bangunan menjadi bangunan yang apik dan unik. Bahkan dalam proses pembangunannya dirinya rela mengeluarkan kocek sendiri jutaan rupiah.
“Poskamling ini didirikan dua tahun lalu atau tahun 2020. Bikinnya sendiri dan membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Mulai dari merangkai hingga pos itu berdiri menjadi dua tingkat sampai pengecetan,” ungkap
Menurut Uwes pembangunan pos kamling itu terinspirasi bangunan di daerah Kelapa Gading Jakarta, sehingga dirinya mengaplikasikan pada bangunan pos kamling tepat di bawah rumahnya itu.
“Biaya sendiri Rp5 juta. Pakunya saja menghabiskan 30 kilogram. Belum lagi cat warna warni. Mudah – mudahan dengan poskamling ini dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gandasoli, Saeban menambahkan, pos kamling itu memang dibangun oleh Uwes. Menurut Saeban meskipun sudah lanjut usia, tetapi sosok Uwen ini memiliki nilai seni dan tingkat kreatifitas yang tinggi.
“Beliau itu kreatif dari dulu juga, bahkan rumahnya saja punya seni, meskipun sederhana dari bambu, papan dan lainya.
Pak Uwes juga pernah ikut pelatihan kesenian dari bambu tahun anggaran 2018-2019. Intinya saya sangat mengapresiasi dengan adanya kreatifitas pak Uwes ini. Dengan begitu, petugas ronda yang sedang piket tidak jenuh saat berjaga dan nyaman,” tandasnya. (ris/t)