Lewat Media, Keluarga Penganiaya Guru TK Minta Maaf

SUKABUMI – Kasus penganiayaan buntut dari miss komunikasi antar sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Sukabumi, akhirnya berujung damai. LN (29), seorang guru TK resmi mencabut laporan penganiayaan yang dilakukan oleh UC salah satu istri pejabat Pemkot Sukabumi yang merupakan kepala sekolah di salah satu SD negeri. Pencabutan perkara dilakukan akhir bulan lalu.

“Atas nama keluarga kami meminta maaf kepada keluarga korban, seluruh guru dan seluruh warga Kota Sukabumi. Alhamdulillah saya tegaskan masalah kemarin sudah selesai. Ini murni salah paham antara istri saya dan dia (LN),” ujar AS suami UC kepada Radar dalam rilisnya kemarin.

Bacaan Lainnya

AS yang tak lain kepala dinas di lingkungan Pemkot Sukabumi itu mengaku menyayangkan perbuatan istrinya yang telah menganiaya LN sehingga mengalami luka di tangan dan wajah. Namun ia menegaskan, permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan mediasi aparat Polres Sukabumi Kota. Ia tak menyangka bahwa niat baiknya mengantar LN yang searah dengan jalan pulang ke kediamannya, bisa berbuntut panjang. “Ini murni salah paham antara istri saya dan dia (LN),” akunya.

Ia waktu itu, tak sengaja berpapasan LN di pinggir jalan. Karena rumah AS satu arah dengan LN, maka ia pun mengajak untuk pulang bareng. “Dia posisinya sedang menunggu kendaraan umum dan hendak menuju tempat makan untuk membeli makan siang. Pas saya lihat, saya berhenti dan saya ajak naik. Bagaimana sih kalau di jalan bertemu teman atau bawahan yang dulu sama-sama bertugas di dinas yang sama,” papar AS.

Mengenai pelaporan perkara, AS menegaskan bahwa LN sudah mencabut perkara terhitung dari sejak 30 Januari lalu. Kepada Radar Sukabumi kemarin, LN mengaku sempat menolak ajakan AS. Hanya karena sudah mengenal dan posisi kendaraannya sedang di bengkel, LN memilih ikut ‘nebeng’ di kendaraan AS.

“Awalnya saya tidak mau. Hanya karena dia setengah memaksa dan mobil saya sedang di bengkel, ya saya ikuti. Itupun hanya ke tempat makan dan makanannya saya bungkus,” terangnya yang mengaku jengkel karena menjadi korban kesalahpahaman tersebut.

Sementara, dengan kesepakatan akan diselesaikan secara kekeluargaan, UC siap meminta maaf dan bertanggungjawab atas pengobatan luka yang diderita LNS. “Pada Selasa lalu, perkaranya sudah resmi dicabut dan akan diselesaikan secara kekeluargaan. Saksinya kebetulan di pihak LN ada ayahnya yang juga sobat saya. Dan di pihak istri saya ada Pak Uci (Sanusi Harjadiredja-red),” sambung AS. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *