Kronologi Keracunan Massal di Desa Neglasari Cibadak

Keracunan-Desa-Neglasari

SUKABUMI – Lagi-lagi, kasus keracunan kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini menimpa puluhan warga di Kampung Kubang, RW 12, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Camat Cibadak, Lesto Rosadi kepada Radar Sukabumi mengatakan, peristiwa keracunan massal ini, bermula pada Minggu 31 Oktober 2021 malam diadakan acara Maulidan di Kampung Kubang RW 12, Desa Neglasari dengan adanya hidangan makanan untuk warga yang hadir.

Bacaan Lainnya

“Pada hari berikutnya warga mulai mengalami gejala mual-mual dan muntah,” kata Lesto kepada Radar Sukabumi pada Senin (02/11).

Hasil pendataan dan penanganan sementara, sambung Lesto, saat ini terdapat sebanyak 38 warga Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak yang mengalami keracunan makanan dari hidangan maulidan tersebut.

“Puluhan warga ini, mengalami keracunan usai menyantap nasi kotak. Kami juga mendapatkan laporan awalnya dari kepala desa dan saat ini perkaranya tengah tangani oleh pihak puskesmas,” paparnya.

Dari 38 warga Kampung Kubang, RW 12, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak yang mengalami keracunan massal ini, 30 orang sedang dalam proses pemulihan dan ditangani oleh tim medis.

Sementara enam warga lainnya sudah dirujuk dan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak. “Besar kemungkinan, jumlah warga yang mengalami keracunan itu masih terus bertambah.

Makanya, saat ini petugas masih melakukan pendataan di lapangan, berikut mendata warga yang ikut menghadiri acara Maulidan itu. Iya, sebagai penanganan pencegahan adanya yang bergejala mual dan muntah,” bebernya.

Untuk itu, saat ini pemerintah Kecamatan Cibadak bersama petugas gabungan dan tim medis dari Puskesmas setempat masih fokos melakukan penanganan terhadap puluhan warga Kampung Kubang, RW 12, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak yang mengalami keracunan massal tersebut.

“Kami juga sudah meminta kepada Kepala Puskesmas setempat untuk gencar melakukan sosialisasi kepada seluruh warga soal asupan makanan higenis. Iya, ini penting dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali.

Kalau tiada ada edukasi kepada warga, maka keracunan massal ini, akan kembali terulang di wilayah Kabupaten Sukabumi,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *