SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, mencatat sepanjang 2022 kerugian akibat bencana mencapai Rp12.696.996.850 (12 Milyar lebih). Total kerugian tersebut dari total 225 kejadian bencana hidrometeorologi yang tersebar di tujuh kecamatan. Dampaknya, dua orang warga meninggal dunia.
Kepala BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardani mengatakan, berdasarkan data dari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (Siedan) BPBD Kota Sukabumi terhitung Januari hingga Desember 2022 terdapat dua jiwa meninggal dunia, delapan jiwa alami luka ringan, 34 jiwa mengungsi dan 133 jiwa ikut terdampak.
“Sedangkan, untuk bangunan rusak ada 933 unit. Rinciannya, 57 rusak berat, 223 rusak sedang, dan 653 rusak ringan,” kata Imran kepada Radar Sukabumi, Selasa (3/1).
Imran menjelaskan, dari jumlah total 225 bencana rinciannya yakni, 80 tanah longsor, 60 cuaca ekstrem, 40 banjir, 34 kebakaran pemukiman, 5 gempa bumi, 4 angin beliung dan 2 kebakaran transfortasi. “Jika melihat dari data yang ada, tanah longsor mendominasi paling tinggi, disusul cuaca ekstrem dan banjir,” jelasnya.