Jembatan Roboh, Warga Bantargadung Sukabumi Nekad Turun ke Sungai untuk Menyebrang

Warga Bantargadung Turun Ke Sungai
BERBAHAYA : Warga saat melintas turun ke sungai di Bantargadung Girang, Sukabumi. Selasa, (27/9).(FOTO : Tangkapan Layar)

SUKABUMI — Akibat jembatan penghubung roboh, warga Bantargadung Kabupaten Sukabumi terpaksa melintasi turun sungai untuk menyebrang. Hal itu dilakukan pasca jembatan penghubung yang ada di kedusunan I kampung Cumanggala dengan kedusunan II Kampung Bantargadung Girang, Desa/ Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi rusak diterjang banjir.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung Sihabudin mengungkapkan jembatan ambruk karena bagian pondasi rusak tergerus derasnya air sungai akibat diguyur hujan lebat.

Bacaan Lainnya

“Kemarin intensitas hujan yang cukup lebat di mulai pukul 14.00 Wib hingga sore hari menjelang malam, sehinga mengakibatkan luapan sungai itu naik, dan menerjang bagian pondasi membuat tanahnya terkikis sehingga jembatan terbawa arus dan rusak,” ungkap Sihabudin.

“Kami sudah melakukan upaya, melakukan kordinasi dengan RT, RW setempat, kemudian ke pihak pihak terkait lainnya kecamatan dan juga BPBD,” singkatnya.

Sementara itu, kepala dusun Bantargadung, kecamatan Bantargadung Budi  menambahkan jembatan gantung yang ambruk merupakan akses utama dan terdekat yang selalu digunakan masyarakat saat akan berpergian baik ke puskesmas maupun ke pasar Palabuhanratu.

Meskipun, kata Budi masih terdapat akses jalan lain menuju ke pasar ataupun puskesmas namun jaraknya terlalu jauh yakni mencapai dua kali lipat, sehingga tidak heran banyak masyarakat kampung Cumanggala saat ini lebih memilih turun ke sungai untuk menyebrang.

“Ini jalan akses utama 24 jam selalu ada yang lewat baik warga yang mau jualan, anak sekolah warga yanh sehari harinya ke kebun. Anak sekolah banyak yang melintas lewat jembatan ini, sekarang mereka turun ke sungai,” ungkap Budi.

Jembatan gantung rusak, bukan yang pertama kali, sebelumnya juga mengalami kerusakan akibat pondasinya terkikis derasnya aliran air sungai, namun saat itu masih bisa dierbaiki oleh warga secara gotong royong dengan menggunakan bronjong.

“Pernah dulu desa melakukan upaya perbaikan, kemarin kemarin sering perbaikan gotong royong pakai beronjong agar kuat, tapi pas hujan kemarin, air benar benar besar hingga pondasi hanyut jembatan ambruk,” terangnya.

Jembatan Penghubung Bantargadung
RUSAK : Jembatan Penghubung Bantargadung Tidak Bisa Digunakan

Masih kata Budi, jembatan gantung tesebut menghubungkan kampung Kubang, Leuwi Pari, Pameungpeuk, Cumanggala dengan kampung Bantargadung Girang, dengan kondisi saat ini banyak masyarakat yang nekat turun ke sungai saat menyebrang, Budi mengaku khawatir dan was was pasalnya sewaktu waktu air sunga bisa besar karena intensitas hujan akhir akhir ini cukup tinggi.

“Memang sih selain lewat kesini ada jalan lain lewat kampung Cumanggala, tapi jauh, saya khawatir melihat ibu ibu saat menyebrang turun ke sungai tapi ya mau gimana lagi jembatan sudah rusak, sambil menunggu perbaikan ya terpaksa mereka harus turun ke sungai menyebrangnya,” bebernya.

“Tapi kalau air besar saya himbau untuk tidak memaksakan melintas atau menyebrang sungai, mendingan lewat jalur alternatif lain, meski dua kali lipat jaraknya kalau mau ke Puskesmas ataupun ke kantor desa Bantargadung serta ke pasar,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *