Guru Harus Edukasi Prokes saat Pembelajaran Tatap Muka

ILUSTRASI: Seorang guru mengukur suhu tubuh muridnya sebelum memasuki simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SDN Karang Raharja 02 saat simulasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, Selasa (15/12/2020). (Imam Husein/Jawa Pos)

SUKABUMI – Pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilakukan pada Januari 2021 mendatang. Namun, sekolah sebelum melakukan pembukaan, harus mendapat izin dari pemerintah daerah (pemda) dan orang tua untuk melaksanakan PTM dengan adaptasi kebiasaan baru.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi meminta agar para pendidik memberikan edukasi protokol kesehatan (Prokes) melalui jalur virtual kepada para muridnya sebelum pembelajaran dimulai.

Bacaan Lainnya

“Kami sekarang minta supaya seluruh guru, seluruh dosen sebelum kegiatan belajar mengajar, baik online maupun tatap muka nanti, diminta untuk menjelaskan kepada peserta didiknya tentang bahaya Covid-19 dan pencegahannya,” jelasnya dalam webinar Edukasi Perubahan Perilaku di Masa Pandemi Covid-19, Rabu (2/12).

Apabila sekolah mendapat izin pemda dan orang tua untuk melakukan tatap muka, kepala sekolah serta guru juga diharapkan terus memberikan pengetahuan protokol kesehatan. Karena menurut dia, pemberitahuan secara berulang akan membuat kebiasaan baru.

“Kalau misalkan ada pembelajaran tatap muka, tugas guru selain mengedukasi peserta didik, juga harus mengawasi para peserta didik agar mereka tetap dengan koridor patuh terhadap protokol kesehatan,” tambahnya.

Tanggung jawab edukasi protokol kesehatan tidak hanya dilakukan oleh pendidik di lingkup sekolah saja. Orang tua pun perlu memberikan arahan untuk pencegahan penularan virus. “Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anaknya,” tambah dia.

Sonny juga mengungkapkan bahwa pembiasaan ini bukan hanya untuk menghadapi pandemi Covid-19 semata. Akan tetapi, untuk kebiasaan masyarakat hidup bersih dan sehat di masa mendatang. “Kita tidak hanya orientasi jangka pendek supaya pandemi selesai, kita juga ingin dalam jangka panjang masyarakat kita itu memang punya perilaku hidup bersih dan sehat,” tutup dia. (*/sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *