Dua KK Nyaris Tertimbun

VAKUASI MATERIAL LONGSOR: Petugas gabungan nampak sedang membersihkan material longsor di Kampung Cimeri, RT 03/01, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan yang menutup akses jalan dan menimbun satu rumah warga, kemarin (25/4).

KABANDUNGAN — Atikah (30), warga Kampung Cimeri, RT 03/01, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan hanya bisa mengusap dada saat menyaksikan rumahnya rata dengan tanah, setelah tertimbun material longsor pada Rabu (24/4) lalu.

Tak banyak yang bisa ia lakukan selain berharap ada bantuan dari pemerintah untuk kembali membangun kediamannya.

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, longsor yang ‘menyikat’ rumah Atikah itu terjadi sekira pukul 17.45 WIB saat hujan mengguyur sejak siang hingga malam hari.

Akibat guyuran itu, tebing setinggi 30 meter pun amblas dan menimbun satu unit rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini namun akses jalan tertutup.

Atikah menjelaskan, saat peristiwa terjadi, ia sudah berada di halaman rumah sementara keluarganya masih di dalam rumah. Ketika mendengar suara bergemuruh, semua keluarga langsung berhamburan menyelamatkan diri.

“Saya mendengar suara gemuruh dan bebatuan kecil yang berjatuhan. Lalu tak lama kemudian gumpalan tanah menimpa dinding rumah hingga kami sekeluarga lari menyelamatkan diri dan berteriak minta tolong,” jelas Atikah kepada wartawan, kemarin (25/4).

Lanjut Atikah, saat ini seluruh bangunan rumahnya hancur dan hanya menyisakan beberapa barang saja. Kini ia dan anggota keluarga lainnya terpaksa mengungsi di rumah kolega terdekatnya.

“Kami harap, pemerintah bisa membantu kembali membangun rumah yang sudah hancur ini,” lirihnya.

Sementara itu, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daen Sutisna menerangkan, satu unit rumah tersebut dihuni dua kepala keluarga (KK) dengan 10 jiwa.

Meski nyaris tertimbun, seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri. “Satu unit rumah semi permanen hancur terseret material longsor. Selain itu, akses penghubung antara Desa Cianaga dan Cihamerang tertutup akibat timbunan sepanjang 12 meter dan tinggi enam meter,” terang Daeng.

Akibat jalan yang tertutup material longsor itu, aktivitas warga setempat terhambat dan mereka harus memutar dengan jarak 10 kilometer. “Saat ini proses evakuasi material longsor masih dilakukan. Sedangkan kerugian akibat longsor masih dalam penghitungan,” tukasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *