Dankih: Ini Harus Menjadi Kejadian Terakhir

Massa yang tergabung dari berbagai ormas, unsur kepemudaan, karang taruna, klub motor dan lainnya membuat pernyataan sikap atas kasus pembacokan terhadap putra Dankih AS Nuklir

SUKABUMI – Pembacokan terhadap putra mantan Calon Wakil Walikota Sukabumi, Dankih AS Nuklir berlanjut. Kali ini, ratusan warga masyarakat dari berbagai organisasi massa, unsur keagamaan, karang taruna, klub motor dan lainnya, mendesak aparat kepolisian bertindak cepat.

Tak hanya itu, ratusan warga itu pun membuat pernyataan sikap terkait kasus pembacokan yang menimpa Berlian Nata Sindu (21) dan Sandi Maulana (21). Dalam pernyataan sikapnya, mereka pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut sampai ke akar-akarnya dan mengadili seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku.

Bacaan Lainnya

Selain itu, meminta pihak kepolisian dengan bersinergi dengan intansi terkait agar membubarkan berandal bermotor di Kota Sukabumi. Mendesak aparat kepolisian untuk menindakak tegas dan terukur kepada para berandal bermotor.

Meminta kepada anggota legislatif atau pemerintah Kota Sukabumi untuk mengeluarkan maklumat bahwa berandal bermotor merupakan kelompok terlarang. Kepada seluruh pihak agar menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

“Ini harus menjadi kejadian yang terakhir di Kota Sukabumi. Jangan ada lagi korban selanjutnya,” ujar orang tua Berlian, Dankih AS Nuklir kepada awak media, Rabu (5/2).

Ia pun berharap, aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya. Jangan sampai, simpatisan korban melakukan tindakan diluar aturan hukum dengan melakukan sweeping dan sebagainya.

“Saya berharap itu tidak terjadi dan aparat kepolisian bisa bekerja dengan cepat mengungkap kasus ini. Saya ingin Sukabumi kondusif,” harapnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengimbau masyarakat agar tak keluar malam, khususnya pada akhir pekan. Hal ini untuk mengantisipasi tindakan-tindakan yang tak diharapkan.

“Jika memang tak ada keperluan mendesak, saya sarankan untuk tidak keluar malam. Lebih baik dirumah saja. Apalagi keluarnya lebih dari tengah malam, karena biasanya mereka (berandal bermotor,red) beraktivitas tengah malam” pintanya kepada Radar Sukabumi, Rabu (5/2).

Himbauan ini disampaikan orang nomor satu di Kota Sukabumi pasca adanya kasus pembacokan oleh berandal bermotor beberapa waktu lalu.

Selain itu, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi ini juga mengajak semua elemen untuk sama-sama menjaga Kota Sukabumi. Karena memang, kondusifitas tidak hanya tugas dari aparat penegak hukum.

“Mari kita jaga kota kita sama-sama. Ini tugas bersama, bukan hanya polisi. Intinya kita semua harus berkolaborasi untuk menjaga Kamtibmas Kota Sukabumi,” imbuhnya.

Disinggung soal langkah dari pemerintah, Fahmi menyebut, sudah mendiskusikan dengan Kapolres Sukabumi Kota. Kedepan, bakal ada langkah-langkah khusus untuk menyikapi hal itu (berandal motor).

“Kalau tim khusus sih belum. Tapi saya sudah berdiskusi dengan pak Kapolres, nanti kami akan sampaikan, termasuk tidak ada pemberlakukan jam malam. Karena memang sebenarnya Kota Sukabumi ini aman ko,” tutur Fahmi.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo mengungkapkan, jajarannya terus berusaha keras untuk mengungkap kasus kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat tersebut.

“Kami akan bekerja keras untuk mengungkap kasus ini. Hingga saat ini pun, anggota kami masih di lapangan” tegas AKBP Wisnu.

Dirinya meminta agar menyerahkan semuanya kepada kepolisian, percayakan kepadanya dan do’akan supaya kasus ini segera terungkap. Serta, para pelaku dapat tertangkap. Selain itu, jajarannya terus melaksanakan kegiatan preventif guna mencegah terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah.

“Hingga saat ini pun, kami terus meningkatkan kegiatan patroli untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah. Tapi memang kelompok-kelompok ini selalu “kucing-kucingan” dengan polisi”, tandasnya.

Sebelumnya, kasus penganiayaan di Sukabumi yang menyebabkan dua korban mengalami luka bacok tersebut berawal saat kedua korban tengah nongkrong di gang Babakan Sirna Warudoyong Sukabumi pada Selasa (04/02) sekira jam 02.30 Wib.

Tak lama berselang, kedua korbam didatangi oleh dua terduga pelaku dengan membawa senjata tajam sejenis samurai dan cerulit langsung menganiaya kedua korban hingga mengalami luka bacok.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih ditangani oleh Polsek Warudoyong dibantu oleh Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota. Sedangkan kedua korban masih dirawat intensif di RSUD R. Syamsudin, SH.(upi/why/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *