Penduduk dari pantai selatan mendaki ke Cicurug dan kemudian menuruni ke pantai utara terutama ke pelabuhan Sunda Kelapa. Wilayah ini sangat mudah dilalui sebagai interchange antara pantai selatan dan pantai utara. Pada permulaan ekspedisi Eropo-Belanda yang dipimpin Sergeant Scipio tahun 1867 tidak ada indikasi wilayah ini hingga Muara Ratu (kini Pelabuhanratu) telah dihuni penduduk.
Tidak deketahui sejak kapan muncul nama tempat Cicurug. Namun yang jelas ketika Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck (1709-1713) melakukan ekspedisi ke hulu sungai Cisadane dan pantai selatan dibangun satu rumah persinggahan (pesanggrahan) di daerah perbatasan geografis ini. Di area rumah persinggahan inilah kemudian muncul nama kampong Cicurug.
3. Cicurug Pertama Dicatat Tahun 1777
Yang pertama kali mencatat nama Kampung Cicurug adalah Radermacher pada tahun 1777. Radermacher melakukan ekspedisi dari Batavia menyusuri sungai Ciliwong hingga ke Cianjur dan rute yang ditempuh telah melalui Pontjak Megamendoeng (kini Puncak Pas). Radermacher setelah dari Cianjur kembalike Buitenzorg (bogor) melalui Kampung Sukaraja, Kampung Tjilang (Cipelang) dan kampung Cicurug.
Radermacher mencatat melakukan persinggahan dan menginap di pesanggrahan Cisarua, Cipanas dan Cianjur. Radermacher menyebut pesanggrahan di Cianjur dibangun ketika Abraham van Riebeeck melakukan ekspedisi ke Cianjur.
4. Cicurug Masuk Wilayah Distrik Cianjur
Kampong Cicurug, meski dekat dengan Buitenzorg (Bogor), menurut Radermacher termasuk wilayah (bupati) Cianjur. Dalam catatan Radermacher diketahui bahwa kampung Cicurug berada di district Pagadongan. District Pagadoengan ini sangat luas.
Wilayah bupati Cianjur dalam catatan Radermacher terdiri dari lanskap sisi timur gunung Megamendung, Cianjur sendiri dan ke arah barat meliputi district-district Gegbrong, Gungungparang, Cimahi, Pagadongan, Jampang, Cikalong dan Ciblagong.