3 Alasan Kendaraan Listrik Tidak Cocok Digunakan di Sukabumi, Medan Berat Hingga Banyak Tanjakan Extreme

kendaraan Listrik
MENANJAK : Kondisi kendaraan saat melawati jalan tanjakan cikidang yang cukup curam. Kemungkinan kendaran Listrik akan kesulitan ketika melewati jalan yang begitu extreme (foto : Dok Radar Sukabumi)

Dalam catatan, komponen motor listrik bisa rusak karena perilaku berkendara yang berlebihan, seperti ketika sering ‘disiksa’ di jalanan menanjak dan membawa beban yang berat.

Bacaan Lainnya

Karena pemakaian motor listrik overload, misal kendaraan itu sering buat nanjak atau buat bawa muatan berat. Biasanya ada part yang kebakar di bagian dinamo (motor penggerak). Solusinya lakukan penggulungan di dinamo dan Biaya penggulungan kabel tembaga dinamo sendiri cukup mahal, sebab prosesnya memakan waktu lama.

Selain berkendara menyesuaikan kemampuan motornya, disarankan agar mengendarai motor listrik secara perlahan, dengan cara mengurut throttle gas. kendaraan listrik memiliki torsi besar karena tidak memiliki mekanisme transmisi yang membuat energi hilang saat proses penyaluran.

Dan diketahui, kendaran listrik ini ketika semakin kencang tarik gasnya semakin boros juga penggunaan listriknya. Namun, itu kembali kepada jenis kendaraanya, semakin mahal kendaraanya semakin bagus juga, tetapi apakah semua bisa membelinya ?

3. Jarak Tempuh Terbatas

Alasan ketiga, kenapa banyak orang enggan pindah ke kendaraan listrik, alasanya selain harganya mahal kedua yaitu jarak tempuhnya terbatas. Tidak banyak daerah yang bisa menyediakan alat isi baterai.

Bayangkan saja, ketika berwisata ke Wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi saja, jaraknya bisa mencapai 75 KM, sementara kendaraan listrik ketika melakukan pengecasan full hanya mampu jarak 50 KM, artinya diperlukan lagi isi Baterai sampai tiga kali.

Tetapi, kendaraan ini bisa dan cocok digunakan pada daerah perkotaan saja, yang tidak memerlukan jarak yang panjang dan medan yang curam masih bisa realistis digunakan. Namun, apakah masyarakat mampu dan mau membeli meski pemerintah Subsidi, nah itu kita serahkan kepada pemerintah. (hnd)

Pos terkait