Mengulik Sesar Cimandiri yang Disebut Penyebab Utama Gempa Cianjur, Pernah Rusak Ribuan Rumah Dua Kali

Sesar cimandiri
Sesar cimandiri pernah memporak porandakan ribuah rumah pada tahun 1900 dan 1973, Kekuatan gempa khususnya segmen sesar Cimandiri Citarik Cibadak dan Segmen Gandsoli-Sukaraja sangat kuat.

SUKABUMI — Hari ini Senin (21/11/2022) Gempa Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo sekira pukul 13:21 WIB terasa kencang di sejumlah wilayah Jawa Barat. Gempa yang membuat panik tersebut merupakan dari aktifitas Sesar Cimandiri yang aktif.  Sejumlah warga berhamburan keluar tak terkecuali masyarakat Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Tercatat, sekitar 400 Rumah yang rusak di Kabupaten Sukabumi hingga saat ini. Berdasarkan keterangan BNPB gempa tersebut disebabkan oleh aktifitas sesar Cimandiri yang aktif.

Bacaan Lainnya

Radarsukabumi.com beberapa waktu lalu sempat menyimpan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, aktifitas gempa bumi yang sering terjadi diwilayah selatan Jawa Barat terutama di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi penyebabnya tidak lain aktivitas siesmik sesar atau patahan gempa Cimandiri (Cimandiri Fault)

Para peneliti menyebutkan bahwa sesar Cimandiri lebih aktif dari pada sesar Lembang karena posisinya yang lebih dekat dengan tumbukan lempeng tektonik di zona subduksi selatan Jawa. “Sejauh ini, Aktivitas sesar Cimandiri lebih tinggi dari patahan Lembang, “ujar pakar Geologi dari Universitas Indonesia (UI) Miko

Sejalan dengan para peneliti sebelumnya, bahwa sumber gempa subduksi yang terjadi pada sesar cimandiri diperhitungkan memiliki potensi gempa yang lebih besar dari pada patahan gempa lainnya yang berada di Jawa Barat. Selain itu juga khusus di Kabupaten Sukabumi memiliki beberapa segmen sesar cimandiri yang memiliki energi yang cukup tinggi jika terlepas.

Memang berdasarkan sejarah mencatat, Sesar cimandiri pernah memporak porandakan ribuan rumah pada tahun 1900 dan 1973. Kekuatan gempa sesar Cimandiri khususnya segmen sesar Cimandiri Citarik Cibadak dan Segmen Gandsoli-Sukaraja sangat kuat. Menurutnya, terkadang orang menilai hal berita seperti ini membuat merasa takut dan cemas masyarakat, namun sebetulnya dengan sudah dipublikasikan masyarakat tentunya akan sadar bahaya bencana dan ujungnya melakukan persiapan dan pencegahan jika bencana itu terjadi.

“Mari kita saling mengingatkan, karena sejarah kegempaan sesar di Cimandiri perlu diwaspadai, “terangnua.

Sebelumnya, para ahli menyebutkan bahwa sesar Cimandiri memang lebih aktif dari sesar Lembang mengingat komponen tekanan utamanya berasal dari zona subduksi pertemuan dua lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang jaraknya 300 kilometer dari garis pantai.

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014, disebutkan bahwa analisis bahaya gempa bumi yang memperhitungkan parameter sumber gempa bumi, penjalaran gelombang seismik, serta kerentanan tanah sudah secara detail ditulis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *