Sukabumi Dikepung Garis Gempa

Infografis gempa bumi di Sukabumi. Desain: Radar Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Sukabumi merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat termasuk Indonesia yang masuk kategori rawan bencana alam, mulai dari banjir, pergerakan tanah, longsor dan gempa bumi termasuk terjangan tsunami. Namun, gempa bumi menjadi ancaman paling besar.

Bagaimana tidak, terdapat tiga sesar aktif yang bisa bergerak kapan saja dan mengakibatkan guncangan gempa dengan daya rusak tinggi. Ketiganya yakni sesar Cimandiri, sesar Citarik dan sesar Cipamingpik.

Bacaan Lainnya

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Jawa Barat menilai tingginya tingkat kegempaan di wilayah Sukabumi karena selain terdapat subduksi Selatan Jawa, juga ada sumber-sumber gempa bumi yang ada di daratan yang disebut dengan patahan atau sesar.

“Untuk gempa yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Selatan Jawa, potensinya cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan tsunami jika gempanya cukup besar, dangkal serta apabila pergerakan dipusat gempabumi merupakan gerakan vertikal,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu kepada Radar Sukabumi, Kamis (21/01).

Sumber kedua penyebab tingginya tingkat kegempaan di wilayah Sukabumi, berada di daratan atau disebut sesar Cimandiri yang memanjang dari teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi hingga Padalarang, Bandung, Jawa Barat. “Patahan pada sesar Cimandiri ini, termasuk sesar di Jawa Barat yang sangat aktif. Sesar ini melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi,” beber Teguh Rahayu.

Selain sesar Cimandiri, sesar Citarik yang memanjang dari teluk Palabuhanratu ke arah utara melewati Bogor dan berakhir di ujung bagian Selatan Kota Bekasi juga memiliki potensi menimbulkan bencana alam. Hanya saja, sesar Citarik dinilai kurang aktif apabila dibandingkan dengan sesar Cimandiri. “Sesar yang ketiga ada pada sesar Cipamingpik yang terletak dibagian timur Kabupaten Sukabumi dan ada sebagian di wilayah Barat Cianjur. Sesar ini keaktifannya lebih sedang atau medium berada diantara sesar Cimandiri dan sesar Citarik,” papar Rahayu.

Sementara untuk vulkanik di wilayah Sukabumi dinilai relatif sangat kecil. Karena energi dari gunung api yang berada di wilayah Sukabumi, sudah dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik. Sehingga, energinya tidak terakumulasi di dalam gunung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *