Bukti Karya Anak Bangsa Unggul dari Asing

ILUSTRASI: Gojek.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Go-Jek, perusahaan teknologi asal Indonesia, menguasai tiga dari lima kategori mobile e-commerce yang paling diminati para milenial, yaitu transportasi, pesan antar makanan dan pembayaran.

Sementara aplikasi ciptaan anak negeri lainnya seperti Traveloka memimpin di kategori pemesanan hotel dan tiket. Sayangnya, untuk kategori aplikasi belanja (shopping application) masih dikuasai oleh pemain asing. Hal ini sesuai hasil penelitian ‘Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi E-Commerce 2019’, yang diselenggarakan oleh perusahaan riset asal Indonesia, Alvara Research Center.

Bacaan Lainnya

Riset itu mengungkap kecenderungan terkait kebiasaan dan perilaku konsumen milenial dalam menggunakan mobile e-commerce application baik buatan Indonesia maupun asing. Penelitian tersebut menggunakan parameter brand awareness, perilaku dan kebiasaan konsumen, serta tingkat kepuasan pelanggan.

Penelitian dilakukan Alvara melalui survei tatap muka dengan metode cluster random sampling terhadap 1.204 responden di Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado yang dilakukan dari minggu pertama April sampai dengan minggu kedua Juni 2019. Riset ini meliputi tahap pengambilan data lapangan (survei tatap muka), analisa data dan penulisan laporan, dengan standar Nilai margin of error penelitian berada di kisaran 2,89%.

Alvara menyebut perkembangan ekonomi digital di Indonesia didorong paling besar oleh konsumsi para milenial. Sesuai riset bersama IDN Research Institute dan Alvara di awal tahun 2019, kelompok milenial Indonesia merupakan digital natives karena 98,2% telah memakai smartphone untuk mengakses internet.

Bertolak dari potensi pasar milenial yang besar itu, kehadiran Go-Jek dan beberapa aplikasi anak bangsa lainnya cukup penting, agar Indonesia tetap menjadi tuan di negeri sendiri. Hampir keseluruhan kategori, minat besar generasi milenial terhadap aplikasi Go-Jek erat kaitannya dengan kualitas layanan yang terbaik. Dalam kategori Aplikasi Transportasi, tercatat Go-Jek lebih banyak digunakan oleh 70,4% responden dibanding Grab 45,7%. Riset Alvara menampilkan data bahwa minat konsumen terhadap Go-Jek berkaitan dengan kualitas layanan yakni Mudah Digunakan (13,9%), Lebih Cepat (11,2%), dan Aplikasi Termurah (8,8%).

Mayoritas responden yang menggunakan kedua aplikasi (dual user) menilai Go-Jek lebih bisa diandalkan dan lebih lengkap. Dari seluruh responden, konsumen lebih banyak merekomendasikan Go-Jek daripada kompetitornya, dengan skor net promoter (NPS) 18,9. Pada kategori aplikasi pesan-antar Makanan, mayoritas pengguna aplikasi Pesan Antar Makanan di semua kelompok usia, Go-Food dianggap sebagai pelopor food delivery dan pemimpin pasar layanan antar makanan online, yang diukur berdasarkan brand awareness, penggunaan (usage) dan loyalitas konsumen (loyalty).

Go-Food mendominasi pasar pesan-antar makanan karena jauh lebih banyak digunakan oleh konsumen atau 71,7%, dibanding GrabFood 39,9%. Terkait aplikasi pesan-antar makanan itu, responden boleh memilih dua aplikasi.

Seperti di transportasi, mayoritas milenial juga memilih Go-Food karena aspek kualitas layanan, sedangkan GrabFood lebih diasosiasikan dengan harga dan promo murah. Konsumen lebih banyak merekomendasikan Go-Food dengan skor net promoter 14,9. Terkait penilaian aplikasi pembayaran digital, Go-Pay mencapai 100% di kalangan milenial. Angka ini mengungguli para pemain lain seperti OVO yang berasosiasi dengan Grab (96,2%), Dana (50,3%), PayTren (47%), LinkAja (35%).

Go-Pay juga paling banyak digunakan oleh 67,9% responden, dibanding dengan pemain aplikasi pembayaran digital sejenis. Konsumen juga lebih mempromosikan Go-Pay dibanding aplikasi pembayaran digital sejenis. Ini berdasar dari nilai net promoter yang lebih tinggi yaitu 14,3.

 

(chi/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *