Dugaan Pungutan Rp1,7 Juta, Kepala SMK Al Fajar Bilang Ini

RADARSUKABUMI.com, SUKABUMI – Kepala SMK Al Fajar, Mafahir menanggapi soal isu adanya pungutan sebesar Rp 1,7 Juta kepada orangtua murid untuk persiapan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Januari 2019 nanti.

Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak memungkiri adanya pungutan dengan nilai tersebut. Namun dia menegaskan itu bukan pungutan, melainkan iuran akhir tahun.

Bacaan Lainnya

“Itu bukan pungutan, tapi iuran ahir tahun dan itu bukan permintaan pihak sekolah, namun atas dasar kesepakatan pihak oran tua murid dan komite dalam satu musyawarah,” jelas Mufahir.

Dalam proses kesepakatan para komite sekolah, jelas Mufahir, semua berkas terkait telah dilampirkan bukti berita acaranya dan daftar hadir para orangtua murid.

“Dalam musyawarah tersebut, pihak sekolah hanya menjelaskan saja bahwa di ahir tahun ini ada uji kompetisi yang harus mendapatkan biaya tambahan, terlepas itu ada kesepakatan para orangtua dan komite, pihak sekolah tidak ikut terlibat, semua diserahkan semua kepada orangtua murid,” paparnya.

Sebetulnya, imbuh Mufahir, pihak sekolah tidak mematok harga Rp 1,7 juta, tapi hasil kesepakatan dengan harga bervariatif sesuai kemampuan.

“Artinya, ketika rapat kita silakan orangtua untuk melakukan keberatan bisa tidak sepakat, kalo misalkan orang tua tidak mampu, kami berikan toreransi kebijakan, silahkan tanyakan ke semua orang tua kalo kita menekan, namun disini ada semacam supsidi silang untuk menutupi yang tadi tidak mampu,”katanya.

Selain itu, ia mengungkapkan, pihaknya juga tengah melakukan iuran atau pemungut dari semua guru yang memiliki honor dengan menyisihkan Rp 100 ribu dari setiap guru untuk membantu anak tidak mampu.

“Karena apa, mau tidak mau pendidikan ini harus dibiayai, baik dari dana BOS pusat maupun provinsi. Kalo kita melaksanakan kegiatan ahir tahun dari mana dana nya,”tandasnya.

(cr1/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *