Mahasiswa PNJ Mengadakan Pelatihan Jurnalistik di Sukabumi

Sebanyak 30 siswa dan 15 guru pendamping dari SMK/SMA berkumpul di SMKN 1 Sukabumi. Mereka mengikuti materi pelatihan jurnalistik. Pertanyaan yang diajukan, menjadi tanda pemahaman akan materi yang diberikan. Bahkan kadang terdengar pekik “Allahu Akbar” menyemangati, sekaligus menunjukkan ketakjuban pada penjelasan narasumber.

Mereka adalah peserta pelatihan pengabdian masyarakat yang dilakukan Program Studi Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), September 2018.

Bacaan Lainnya

Kebanyakan siswa se-Sukabumi ini memang terdiri dari para santri, sehingga tidak heran pekikan takbir turut berkumandang memeriahkan suasana.

Seperti saat pemateri dasar penulisan feature, menyampaikan penjelasan tentang sumber tulisan dari diri sendiri. Keriuhan terjadi karena tidak mampu berkilah untuk memberi alasan tidak bisa menulis karena tidak memiliki ide. Mereka tersudut, tidak mampu berkata-kata lagi, sekaligus takjub atas banyaknya sumber tulisan pada dirinya sendiri.

Kepada Radar Sukabumi, Ketua Pelaksana Pelatihan Jurnalistik Azhmy Fawzi mengatakan, materi pelatihan jurnalistik kali ini memang cukup lengkap. Diawali dengan materi dasar penulisan berita yang menjelaskan komponen struktur berita dan membandingkannya dengan komponen struktur artikel, cerpen, surat pembaca dan tajuk rencana.

Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan arti dan syarat berita, yang membuat mereka terpana.
Pemberitaan online (Daring) diberikan sebagai materi kedua, jenis media yang tengah booming ini dijelaskan dengan banyak contoh menarik dan langsung mengenai sekolah mereka.

Keterampilan professional hingga pentingnya pendampingan siswa ketika mengisi situs sekolah, turut dibahas secara rinci mengingat badai hoax yang kini sering melanda.

Materi teknis seperti observasi dan wawancara, fotografi jurnalistik dan pembuatan berita televisi juga diberikan kepada para siswa SMK/SMA se-Sukabumi.

Sebagai materi kelima, fotografi jurnalistik mendapat sambutan antusias, lantaran kebanyakan SMK mempunyai Program Studi (Prodi) Broadcasting, sehingga peserta pelatihan lebih dekat dan familiar.

Begitu juga dengan materi pembuatan berita televisi, bahkan salah satu guru pendamping peserta ternyata menjadi kontributor salah satu televisi untuk wilayah Sukabumi.

Insan Maulana Firdaus yang juga menjadi Guru SMKN 1 Sukabumi ini, akhirnya menjadi pengganti pemateri yang tidak datang akibat kekeliruan jadwal pemberangkatan kereta Bogor-Sukabumi.

“Alhamdulillah, pelatihan yang merupakan wujud nyata pengabdian masyarakat secara ilmiah dari para akademisi dan praktisi ini menuai sukses,”kata Azhmy yang juga seorang dosen di UNJ ini.

Menurutnya, tidak ada keletihan yang tersisa, karena kegembiraan dan rasa syukur pada peserta maupun panitia lebih mengemuka.

Para peserta meminta agar pelatihan dilanjutkan selama sepekan. Seperti yang diungkapkan salah satu peserta, Salma Rahmadila yang menyampaikan kesan dan pesannya saat acara penutupan.

“Kami mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru di sini yang sungguh bermanfaat, semoga pelatihan ini dapat dilanjutkan di lain hari,”ucapnya.

 

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *