Alumni Jadi Penyebab Perkelahian Pelajar

SUKABUMI— Kepala SMP Muhammadiyah Kota Sukabumi, Wanwan Hilmawana meminta agar pihak lain tidak memanfaatkan kondisi yang terjadi saat ini. Dengan mengupload video-video perkelahian anak didiknya.

Seperti perkelahian antara SMP Muhammdiyah dengan SMP 3 Kota Sukabumi yang diupload pada 6 Oktober lalu. Padahal, pada realitanya video tersebut merupakan video lawas dan sudah diselesaikan.

Bacaan Lainnya

ia berpendapat, terkait video itu sudah setahun lebih. Bahkan ia menilai, masalah perkelahian video seperti ini bukan di SMP Muhammdiyah saja.

“Hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa. Bahkan di setiap SMP pasti terdapat masalah seperti itu. Namun kami tidak hanya tinggal diam. Ke 15 siswa yang terlibat dalam perkelahian tempo lalu pun sudah diproses secara hukum.

Semacam pembinaan, dan surat perjanjian di atas materai,” kata Wanwan kepada Radar Sukabumi, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (16/10).

Ia juga mengaku telah memanggil orang tua siswa yang terlibat. Selain itu, para pelajar nakal diskor selama sepekan namun tetap mengerjakan tugas.

Wanwan mengaku, sebenarnya dalam hal ini pihaknya hanya menjadi korban dari kelakuan para alumni. Karena sampai saat ini pun komunikasi antara kedua belah pihak sama-sama berjalan lancar.

“Anak didik kami itu tidak apa-apa, tapi digugusur oleh alumni, jadi kedua sekolah itu korban. Kemarin saja kita adu voli di SMP 6 biasa saja. tiak ada masalah,” klaimnya.

Wanwan berharap dengan adanya pembinaan dari pihak kepolisian, hal semacam ini tidak lagi terjadi. Sehingga ia meminta sesama sekolah Islam saling angkat, bukan malah saling menjatuihkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Dudi Fathuljawad menanggapi serius video perkelahian yang beredar karena sudah menjadi kewajibannya. Selain memberikan efek jera kepada pada pelaku. Dengan tahapan proses hukum.

Pihaknya juga akan mengumpulkan semua kepala Sekolah SD-SMP se-Kota Sukabumi baik Swasta maupun Negeri. Dengan mendatangkan pihak kepolisian, BNK, KPAI dan semua pihak yang terkait pada 26 Oktober mendatang.

“Mudah-mudahan ini bisa membawa hikmah, ” harapnya.

Dudi juga mengaku telah berkunjung ke sekolah yang diduga telah melakukan perkelahian untuk mengkonfirmasinya. Namun kembali disebutkan bahwa hal itu adalah kenakalan dari para alumni.

“Kami berikan peringatan, kalau untuk pencabutan surat izin saya rasa tidak sampai kesana kita langkah proses,” tutupnya. (cr11/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *