Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona

PRODUKSI : Sejumlah pekerja saat memproduksi pembuatan tahu di Jln. Letda T. Asmita Gedongpanjang, Citamiang, Kota Sukabumi.

SUKABUMI — Tidak dapat dipungkiri, di tengah pandemic virus corona atau covid-19 ini, ternyata semua sektor usaha terdampak. Termasuk di dalamnya sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Padahal saat krisis-krisis sebelumnya, baik krisis 1998 maupun 2008 sektor ini relative kuat, namun saat ini sektor UMKM begitu kelimpungan menghadapi bisnisnya yang terhambat bahkan mungkin tidak bakal selamat. Namun, ada juga industri yang tetap bertahan di masa pandemi, salah satunya UMKM yang begerak di bidang pembuatan tahu.

Adalah Tahu Kuring yang berada di Jln. Letda T. Asmita Gedongpanjang, Citamiang, Kota Sukabumi. Meski dalam masa pandemi, UMKM tersebut masih tetap bertahan. Bahkan, produksinya mengalami peningkatan tajam. Pemilik Tahu Kuring, Ali Rahman Al Fariz mengungkapkan bahwa usahanya tetap bisa bertahan, bahkan mengalami peningkatan.

Bacaan Lainnya

“Di masa pandemi ini untuk tahu atau pangan sebetulnya lebih ada peningkatan. Hanya saja nilai belinya agak berkurang tapi permintaan banyak. Kurang lebih 30% ada kenaikan,” kata pria yang akrab disapa Fariz ini.

Adapun bentuk promosi yang dilakukan yaitu melalui Instagram, Facebook dan Google Bisnis. Ia mengatakan promosi juga dilakukan untuk membantu peningkatan penjualan reseller Tahu Kuring Sukabumi. Menurutnya, pada masa pandemi seperti ini sudah seharusnya pelaku industri giat berpromosi di media sosial mengingat sulitnya untuk melakukan promosi secara langsung.

“Di saat pandemi seperti ini kita (pelaku industri) memang diarahkan untuk kesana (promosi di media sosial). Kalau di media sosial kan efisien, hemat waktu, dan terjangkau juga sesuai dengan yang diinginkan,” jelas Fariz.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *