Kunci Jawaban UNBK Beredar, Dibanderol Rp200 Ribu

SETU – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) masih saja diwarnai dengan isu jual beli jawaban yang dibocorkan via WhatsApp (WA). Di Kabupaten Bekasi, isu tersebut beredar di salah satu SMK di Kecamatan Setu.

AS (18), salah seorang murid, di salah satu SMK Negeri di Setu mengaku mendapatkan kunci jawaban melalui WA Group sejak hari pertama pelaksanaan UNBK. Tapi dirinya masih ragu tentang kebenaran jawaban yang diterimanya. AS tak menampik beberapa teman seruangannya ada yang mempercayai beredarnya jawaban UNBK tahun 2018 ini.

Bacaan Lainnya

“Dari hari Minggu malam udah rame (beredarnya jawaban). Tapi kan kita juga nggak percaya bener apa nggak nya. Tapi ada temen yang percaya-percaya aja. Ya satu-dua orang mungkin yang bingung jawaban nya, dia lihat ke WA (WhatsApp),” ungkap AS setelah melaksanakan UNBK dihari ke dua kemarin.

Pita, pelajar SMK kelas 12 di Kota Bekasi mengaku mendapatkan kabar jual beli kuncijawaban UNBK yang tersebar di media social dan disebarkan melalui Whatsapp. ’’Alhamdulillah temen-temen nggak ada yang tertarik karena sumbernya tidak jelas. Itukan UN masa ada yang jual kuncinya Rp200 ribu,’’ imbuhnya.

Berbeda, sejumlah murid di SMKN 1 Tambelang mengaku tidak mendapatkan kabar tentang jawaban UNBK. Aditiya (18), seorang murid kelas XII mengaku tidak mendapat jawaban mengenai soal-soal UNBK saat ini. Kalau pun mendapatkan jawaban, kata Aditya, dirinya tak akan mempercayai kebenarannya.

“Sekarang kan udah serba canggih, semuanya sudah diprogram secara rahasia melalui komputer, toh kalau hanya sekadar murid (yang menyebarkan jawaban, red) ngga bisa dibilang benar juga jawabannya,” tangkis Aditiya setelah melaksanakan ujian.

Sekedar diketahui, sejak hari pertama pelaksanaan UNBK berlangsung, beredar jawaban soal UNBK melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, seperti di sejumlah wilayah di Jawa Timur hingga Cimahi dan Bandung.

Dari informasi yang didapat kemarin, sejumlah sekolah pun menerapkan peraturan mengumpulkan telepon pintar (smartphone) yang dibawa para murid sebelum UNBK berlangsung. Para pengawas UN meminta seluruh murid untuk mengumpulkan smartphone sebelum melaksanakan ujian. Hal itu dilakukan karena ditakuti pengawas bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

“Kita lakukan pengumpulan HP ke semua peserta UNBK. Karena takut ada yang main curang,” kata Hahmi, pengawas UNBK di SMKN 1 Tambelang.

Terpisah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Bekasi Boan mengatakan beredarnya kunci jawaban di WAG saat USBN menjadi koreksi bagi MKKS Kota Bekasi untuk lebih berhati-hati. Selain itu ia menuturkan telah mengimbau kepada peserta didiknya di SMKN 3 Kota Bekasi untuk tidak terpengaruh menerima kunci jawaban yang beredar di WAG.

’’Kalau pun ada jawaban yang bertebaran tolong dijadikan kroscek, jangan sampai jawaban tersebut malah menyesatkan. Pada pelaksanaan USBN itu semua kepala sekolah menandatangani pakta integritas supaya mencegah tidak terjadi kebocoran. Ini juga menjadi koreksi bagi saya MKKS supaya ke depannya lebih hati-hati terhadap kunci jawaban yang beredar. Kita menghimbau dan sudah kumpulkan anak-anak terutama di SMKN 3 supaya tidak terpengaruh,’’ tegasnya.

(cr37/pj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *