Namun, lanjut Hidayat, jika toh akhirnya yang terpilih mendampingi Prabowo adalah Zulhas, dia memastikan PKS akan legawa. Dia mengingatkan bahwa PKS selalu bisa menerima keputusan koalisi meskipun perolehan suaranya terbilang besar. Saat Pilpres 2014 lalu, PKS memperoleh kursi (hasil pemilu 2009) sebanyak 57 kursi. Sedangkan PAN hanya berhasil meraup 43 kursi.
Di Pilpres 2019, PKS memperoleh kursi (hasil pemilu 2014) sebanyak 48 kursi. Sementara, PAN hanya 40 kursi. “Itu PKS legawa untuk PAN jadi cawapres. Padahal suaranya lebih jauh dari PAN,” ungkapnya.
Maka dari itu dia menegaskan, apabila nantinya yang terpilih mendampingi Prabowo adalah salah satu kader PKS, maka sudah semestinya PAN juga legawa. “Tapi kalau (PAN) rida, juga wajar ya (kursinya lebih sedikit),” pungkasnya.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengatakan, apabila bergabung dengan Gerindra dan PKS, maka pihaknya akan menawarkan Zulhas sebagai cawapres Prabowo. “Oh tentu, itu kan masih amanat dari Rakernas 2017 (mengusulkan Zulhas jadi cawapres). Nah, itu akan kami sosialisasikan,” ujar Eddy saat dikonfirmasi, Jumat (4/5).
(ce1/gwn/JPC)