Pesilat Belanda, Jepang dan Turki Berguru ke Ponpes Al-Fath Sukabumi

Silat Ponpes Al Fath Sukabumi
Kemeriahan Silat Day Al Fath di Pondok Pesantren Dzkir Al Fath

GUNUNGPUYUH – Pondok Pesantren Modern Dzkir Al Fath, berupaya kosinten dalam melestarikan warisan budaya tak benda dunia, yakni seni bela diri pencak silat. Satu di antaranya melalui kegiatan rutin tahunan Silat Day Al Fath, belum lama ini.

Silat Day Al Fath yang digelar di Aula Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath pada tahun ini bisa dibilang istimewa, karena selain dihadiri dari berbagai paguron silat atau perguruan silat juga pesilat dari tiga negara yaitu Negara Jepang, Belanda, dan Turki.

Bacaan Lainnya

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath, Kiyai Fajar Laksana mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun dan tahun ini dihadiri langsung pesilat dari luar negeri dan mengakui serta mendukung pelestarian budaya tak benda dunia khas Jawa Barat tersebut.

“Jadi ini kebetulan ada perwakilan dari negara Belanda, Jepang dan Turki. Beliau mengakui adanya warisan budaya tak benda dunia ini. Sekaligus mereka memperkaya terkait pengetahuan tentang seni bela diri pencak silat,” jelasnya.

Pihaknya berharap, semua elemen juga dapat bersama-sama mempertahankan warisan budaya tak benda pencak silat ini, agar tidak diakui oleh negara lainnya.

“Mudah-mudahan kedepannya akan semakin banyak kembali pihak yang mau bersama-sama mempertahannkan warisan budaya tak benda pencak silat ini,” ungkapnya.

Sementara itu, President Nederlandse Pencak Silat Federate (NPSF), Olivier Blancquaert mengatakan, pihaknya sangat terkesan atas undangan dari Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath, pada acara Silat Day Al Fath tahun 2023 ini. “Kami sangat senang dan bangga sekali karena telah diajak untuk mengikuti acara yang bagus seperti ini,” ujarnya.

Lanjut Olivier, saat ini selain UNESCO, negara Belanda juga menjadi salah satu negara yang mengakui bahwa seni bela diri pencak silat merupakan warisan budaya tak benda dunia.

“Tentunya pengalaman yang kami dapatkan selama beberapa hari di Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath ini, akan kami bagikan kepada khalayak ramai. Dan itu juga merupakan upaya kami, dalam melestarikan seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya tak benda,” pungkasnya. (ris)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *