Ortu Siswa SMPN 15 Dukung Vaksinasi, 815 Siswa Disuntik Dosis Pertama

SMPN 15 Kota Sukabumi
elaksanaan vaksinasi di SMPN 15 Kota Sukabumi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi terus menggenjot vaksinasi untuk usia remaja 12-17 tahun. Setelah sebelumnya menyasar kepada beberapa sekolah SMP dan SMA di Kota Sukabumi, kini giliran SMPN 15 dan SMPN 3 Kota Sukabumi yang mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Kepala SMPN 15 Kota Sukabumi Jaja Jahidin mengatakan, vaksinasi Covid-19 di sekolahnya dilaksanakan selama satu hari yang dilaksanakan pada, Selasa (28/9/2021). Pelaksanaan vaksinasi ini pun dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Bacaan Lainnya

“Total siswa di SMPN 15 sebanyak 900 lebihan dan yang menerima vaksin di SMPN 15 dari data yang kami dapat 815 siswa, karena sebagian siswa juga sudah melaksanakan vaksin di luar sekolah,” ucap Kepala SMPN 15 Kota Sukabumi Jaja Jahidin kepada Radar Sukabumi, Selasa (28/9/2021).

Jaja mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama ini pun sudah melalui proses izin orang tua (ortu) murid. Ia pun sangat mengapresiasi ortu yang mendukung pelaksanaan vaksinasi tersebut.

“Alhamdulillah semua orang tua mengizinkan, sebelumnya ada beberapa orang tua yang meragukan vaksin ini, tetapi kami melakukan pendekatan secara persuasif dan memberikan edukasi kepada orang tua mengenai vaksin ini dan Alhamdulillah hasilnya mereka setuju dan mengizinkan,” terang Jaja.

Berbeda dengan sekolah lainnya, pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya diperuntukkan untuk pelajarnya saja. Tetapi bagi orang tua mereka, masyarakat hingga pedagang di lingkungan SMPN 15 Kota Sukabumi yang belum divaksin bisa datang ke SMPN 15.

Dikatakan Jaja, SMPN 15 sangat mendukung program pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19. Maka dari itu, selain menggelar vaksinasi untuk pelajar, pihaknya pun aktif memberikan edukasi mengenai Covid-19 dan juga vaksin kepada warga khususnya pedagang kaki lima yang berada di lingkungan SMPN 15 Kota Sukabumi.

“Satu pekan ini kita sedang melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas, saya berharap simulasi ini bisa berjalan dengan baik, sehingga bisa terus dilaksanakan.

Salah satunya tentu dengan bekerjasama yang baik antara guru, murid dan orang tua agar mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Tentu ini juga dukungan dari semua pihak tidak hanya sekolah tetapi warga sekitar termasuk pedagang juga harus mengikuti prokes,” tuturnya.

Untuk itu, ia pun berharap pelaksanaan vaksinasi dosis pertama bisa berjalan lancar sehingga pelaksanaan PTM terbatas berjalan dengan baik. Kemudian rencananya vaksinasi dosis ke-2 akan dilaksanakan pada Oktober 2021.

“Insya Allah nanti dosis ke-2 juga kita akan vasilitasi mudah-mudahan berjalan lancar,” ucapnya.

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi ini dipantau langsung Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dr Lulis Delawati. Menurut dr Lulis, untuk saat ini pencapaian vaksinasi untuk remaja usia 12-17 tahun baru mencapai 50,1 persen. Artinya masih ada setengah pelajar lagi yang memang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

“Untuk SMA/SMK/MA yang memang di bawah naungan Kemenag atau KCD itu sudah semua mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Untuk SMP memang kita masih ada setengahnya lagi yang belum selesai. Untuk hari ini pun kita ada sekolah yang divaksin, yaitu SMPN 15 dan SMPN 3,” terangnya.

Lanjut dr Lulis, pelaksanaan vaksinasi usia remaja 12-17 tahun ini pun dilaksanakan dengan berbagai strategi, seperti dengan adanya road school, atau bisa ke puskesmas atau bisa mengunjungi sentra vaksin yang ada di Gedung Juang. Pelaksanaan vaksinasi road school itu, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bekerjasama dengan Polres Sukabumi Kota dan puskesmas di masing-masing wilayah sekolah.

Adapun ditambahkan dr Lulis, saat ini Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tidak hanya berfokus pada pelaksanaan vaksinasi saja, tetapi ada dua kegiatan pada road school tersebut yakni pelaksanaan penjaringan dan kegiatan sample swab.

“Jadi sebenarnya road school ini kita ada tiga kegiatan, pertama penjaringan, kedua sample swab dan vaksinasi,” imbuhnya.

Sample swab ini pun dilakukan hanya dari 50 persen jumlah siswa yang ada di masing-masing sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kluster PTM.

“Saat ini kita sudah mulai melaksanakan simulasi PTM maka kita pun lakukan swab kepada siswa yang memang melaksanakan PTM. Tujuannya untuk mencegah adanya kluster baru di PTM jadi ketika ada yang terkonfirmasi positif kita bisa dengan mudah melacaknya,” ungkapnya.

Untuk saat ini ia pun belum menemukan kasus terkonfirmasi positif Covid dari hasil swab yang dilakukan ke sejumlah pelajar.
“Dulu sempat ada tapi hanya beberapa tidak banyak, untuk yang saat ini belum ada ya,” tutupnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *