Larangan Pemberian PR Tuai Pro Kontra

SUKABUMI – Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy agar seluruh guru di Indonesia tidak lagi memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa, ditanggapi beragam mulai orang tua siswa hingga guru.

Elin Marlina (30), salah satu orang tua siswa yang ditemui Radar Sukabumi di SD Negeri (SDN) Cisereuh, Kota Sukabumi mengaku tidak setuju, jika anaknya tidak diberikan PR oleh guru.
“Mengenai hal ini saya sebagai orang tua murid kurang setuju,”kata Elin, Selasa(24/7).

Meski sejatinya Kurikulum 2013 lebih membentuk karakter anak menjadi lebih baik, namun Elin khawatir akan dampak yang ditimbulkan jika siswa tidak lagi diberi PR.

Seperti anak tidak lagi membuka pelajaran yang telah dipelajari di sekolah, bermalas-malasan, hanya bermain saja sesuka hati bahkan tidak peduli dengan belajar untuk persiapan sekolah di keesokan hari.

“Apalagi zaman sekarang serba canggih dan modern, jika siswa tidak diberi PR yang ada hanya main gadget saja, bahkan ketika disuruh oleh orang tua malah susah, mereka malah asik sendiri,”jelasnya.

Hal senada diungkapkan Guru SDN Leuwilisung Kabupaten Sukabumi, Dadan Wildan.

Ia menjelaskan, sebenarnya PR itu tidak ada keharusan. Tetapi dengan adanya PR, memberi latihan dan kesibukkan bagi siswa untuk belajar di rumah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *