Pejabat Dapatkan Vaksin Booster, Kemenkes: Pak Tolong Ini untuk Nakes

vaksin booster
Seorang tenaga kesehatan menerima vaksin booster. (Alfian Rizal/JawaPos)

JAKARTA -– Disebutkan ada pejabat daerah telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster. Padahal vaksin dosis ketiga itu diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan.

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menegaskan, vaksin Modernya hanyalah untuk disuntikan kepada para tenaga kesehatan. Sehingga diharapkan para pejabat bisa mengerti aturan tersebut.

Bacaan Lainnya

”Kami mengimbau agar supaya itu tolong, apalagi pejabat ya harus paham yang harus diprioritaskan tenaga kesehatan, karena mereka garda terdepan,” ujar Maxi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/8).

Maxi menegaskan, Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran yang menegaskan bahwa vaksin Moderna untuk dosis ketiga itu diperuntukan hanya untuk tenaga kesehatan. Sehingga tidak boleh digunakan oleh pihak lain untuk mendapatkan suntikan vaksin.

“Saya keluarkan lagi karena desakan orang bahwa ada orang yang bukan nakes sudah mulai dosis tiga. Jadi kami langsung buat edaran, mengingatkan saja, menegur, termasuk kepala dinas,” tegasnya.

Sementara itu Maxi tidak mempermasalahkan jika ada kalangan yang melakukan booster di luar vaksinasi yang disediakan pemerintah. Semisal booster menggunakan imunoterapi sel dendritik yang sebelumnya disebut Vaksin Nusantara.

“(Booster Vaksin Nusantara) itu urusan pribadi, urusan pribadi. Bukan (diatur Kemenkes), bukan. Itu pribadi,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui sebuah video yang memperdengarkan obrolan Presiden Jokowi dengan beberapa pejabat tentang vaksin dosis ketiga viral dan mendadak jadi sorotan publik.

Momen tersebut terekam saat Presiden Jokowi okowi bersama Menhan Prabowo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kaltim, Selasa (24/8).

Video itu sebelumnya sempat diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, namun kini telah dihapus. Dalam obrolan tersebut terdengar bahwa sejumlah pejabat telah menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau booster vaksin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *