Miliki Smart Green House Polbangtan Kementan Jadi Role Model Dispertan Kota Tidore

Smart Green House Polbangtan Kementan

BOGOR – Modernisasi di sektor pertanian merupakan hal yang penting dalam mendongkrak percepatan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman. Upaya pengembangan sarana dan prasarana pertanian serta penerapan teknologi yang tepat guna dan sasaran dapat meningkatkan optimalisasi nilai tambah dan daya saing.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menegaskan pertanian di era modern tidak bisa terlepas dari penerapan teknologi.

Bacaan Lainnya

“Tunjukan bahwa BPPSDMP dapat menjadi pionir untuk peningkatan kapasitas penyuluh dan petani. Kita harus bekerja keras, cepat, cermat dan akurat. Tinggalkan cara-cara lama dan gunakan cara-cara baru berbasis internet of things,” sebut Dedi.

Dalam kunjungan Dispertan Kota Tidore, Polbangtan Bogor yang diwakili oleh Penanggung jawab Smart Green House (SGH) PSP Polbangtan Bogor, Erniati memaparkan materi mengenai syarat pembuatan smart green house dan budidaya tanaman secara hidroponik.

Dalam perancangan suatu greenhouse hendaknya berdasarkan standar SNI 7604 tahun 2010 tentang standar mutu greenhouse yang mengacu pada Philippine Agricultural Engineering Standard. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya pemilihan lokasi, tipe, dan jenis green house.

Saat ini, komoditas yang sedang dibudidayakan di SGH Polbangtan Bogor adalah melon dengan teknik budidaya drip irrigation. Aspek kelembaban, suhu, nutrisi, dan cuaca dikendalikan secara otomatis.

“Greenhouse untuk komoditas buah dan sayuran akan berbeda teknologi budidaya dan rancang bangunnya, sehingga penentuan komoditas yang akan dibudidayakan menjadi hal yang penting. Selain itu, pendampingan vendor saat di lapangan juga merupakan hal yang perlu menjadi perhatian bersama agar ketidaksesuain dapat diminimalisir.”

Selain diskusi bersama, rombongan Dispertan Kota Tidore juga melihat secara langsung smart green house Polbangtan Bogor.

Dalam kesempatan tersebut, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Irma Arsyad mengatakan bahwa pihaknya merasa senang karena dapat belajar mengadopsi ilmu pengetahuan tentang SGH dari semua aspek dari mulai konstruksi bangunan dan material yang digunakan, komoditas tanaman yang dibudidayakan, teknik budidaya, dan penerapan teknologi dalam budidaya. (rndyn/wsd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *