Gubernur Ridwan Kamil Dinilai Gagal Memahami Maklumat Sunda

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Net

JAKARTA — Sikap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan tokoh-tokoh yang berkumpul di Paguyuban Pasunda, Kota Bandung pada Sabtu (5/2), disayangkan Penanggung Jawab Kepemudaan di Galuh Pakuan, Bezie Galih Manggala.

Bezie menilai Ridwan Kamil dan tokoh-tokoh lain yang mengeluarkan 6 pernyataan sikap di Paguyuban Pasundan gagal paham dan tidak benar-benar membaca serta memahami Maklumat Sunda, sehingga menghasilkan pernyataan sikap yang keliru.

Bacaan Lainnya

“Sangat disayangkan sekali, padahal diantara para inohong tersebut, ada seorang Wakil Rakyat, Akademisi dan juga seorang Gubernur, tapi pernyataannya sama sekali tidak nyambung dengan tujuan-tujuan Maklumat Sunda, seolah dibuat terburu-buru, dan tidak berdasarkan itikad untuk merespon secara rasional,” tegasnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jabar (jaringan Radar Sukabumi), Minggu (6/2).

Bezie tidak terima jika dia dan rekan-rekannya yang menyampaikan Maklumat Sunda dianggap sebagai orang yang berusaha membuat polemik dan kontroversi. Apalagi, dituduh melakukan perbuatan yang mengancam persatuan bangsa.

“Pada pernyataan poin nomor 1 saja, sudah muncul statement yang tidak nyambung. Mereka tidak memahami betul tujuan dari disampaikannya Maklumat Sunda tersebut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tak ada satu poin pun dalam Maklumat Sunda yang mendorong untuk memisahkan diri dari NKRI.

“Naskah Maklumat Sunda, tidak ada satupun kata yang menuju pada upaya intoleransi dan disintergasi, Maklumat Sunda menekankan persatuan dan persaudaraan dalam tubuh bangsa Indonesia,” kata Bezie.

Selain itu, kata dia, maklumat Sunda lebih menekankan pada keinginan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan menjamin kesejahteraan orang Sunda baik yang saat ini masih hidup maupun generasi yang akan datang.

Maklumat Sunda juga menolak pembangunan yang hanya demi memuaskan keserakahan para oligarki.

Bezie juga menyayangkan, Gubernur Jabar dan tokoh-tokoh yang hadir di Paguyuban Pasundan seolah merendahkan tokoh-tokoh dan pimpinan organisasi yang hadir dalam pembacaan Maklumat Sunda di Subang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *