Wali Kota Sukabumi Dorong ASN Tingkatkan Layanan Publik

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi memberikan arahan dalam Diklat Teknis Manajemen aparatur sipil negara (ASN)

SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi memberikan arahan dalam Diklat Teknis Manajemen aparatur sipil negara (ASN) Se- Kota Sukabumi yang digelar Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Ruang Rapat BKPSDM Kota Sukabumi, belum lama ini.

Dalam arahannya walikota mendorong aparatur untuk meningkatkan kualitas layanan kepada warga dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan selama enpat hari ini digelar sejak Senin (12/6) hingga Kamis (15/6). “Semangat acara ini yakni mendorong aparatur pemkot memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, “ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Bacaan Lainnya

Menurut Fahmi, masih adanya keluhan dari warga terkait kinerja yang dilakukan para ASN. Ia menilai, bisa jadi ASN ini belum bekerja secara profesional dan bisa jadi etika profesi yang belum sesuai.

Tentunya, dalam empat hari diklat manajemen aparatur ini, mampu melahirkan SDM unggul selaras dengan perkembangan zaman. Apalagi, tantangan pasca pandemi terjadi disrupsi atau perubahan begitu cepat, bukan hanya kesehatan, pendidikan ekonomi termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan

Birokrasi kata Fahmi, mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Di mana pasca pandemi di saat pemda lakukan recovery dalam berbagai sisi dan mampu mewujudkan tumbuhnya kesejahteraan masyarakat. Di antara tantangan yang ada yakni terkait peningkatan layanan.

Kalau masyarakat merasa pelayanan kurang baik, maka harus dilakukan perubahan dan mari sama-sama kuatkan peningkatan layanan.

Kedua masyarakat diberdayakan. Banyak potensi yang belum diekplore di masyarakat dan menggali potensi masyarakat akan sejahtera terutama kalau camat, lurah, dan apataur wilayah dinamis dan warga diberdayakan maka kesejahteraan meningkat dengan aparatur lokomotif pemberdayaan.

Ketiga peran serta masyarakat jadi tantangan birokrasi. masyarakat dilibatkan berbagai sisi pembangunan. Misalnya ada program P2RW ada dana stimulan Rp 25 juta dan nanti RW merencanakan dan melaksanalan harapan warga Di mana dari Rp 25 juta rata rata kontribusi warga lebih besar menunjukkan peran serta warga luar biasa.

Intinya, jangan jadikan warga sebagai obyek tapi subyek pembangunan dan mari edukasi warga bahwa masyarakat bertanggungjawab dengan pembangunan.

“Tantangan meningkatkan daya saing dari sisi aparatur, bagi yang belum sarjana kuliah lagi dan yang baru sarjana lanjutkan S2, “ungkap Fahmi.

Semakin tinggi keilmuan maka akan meningkatkan daya saing. Terakhir, mari buat bangga dan bahagia warga apakah sebagai PNS atau PPPK. Khususnya dalam pelayanan kepada warga. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *