DKP3 Kota Sukabumi Tenukan Hewan Kurban Berpenyakit, 10 Ekor Pengidap PMK, Empat Hewan Terjangkit LSD

DKP3 Kota Sukabumi
Sejumlah tim kesehatan dari DKP3 Kota Sukabumi saat menyuntikan vaksin kepada hewan yang akan dikurbankan.

CIKOLE – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, menemukan sebanyak 10 ekor hewan kurban yang terjangkit Penyakit mulut dan kuku (PMK), serta empat ekor terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau (bentol-bentol) pada kulit bisa disebut cacar.

Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Adrian Hariadi mengatakan, saat ini hewan kurban yang mengalami sakit tersebut, sudah mendapatkan penanganan dari tim kesehatan dan dilakukan isolasi sementara.

Bacaan Lainnya

“Jadi sekarang hewan kurban yang indikasi PMK baru ada 10 ekor Sapi dan LSD ada empat ekor. Saat ini sedang kami lakukan isolalasi untuk pemulihan supaya sehat kembali,” ujar Adrian kepada Radar Sukabumi, Rabu (14/6).

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, lanjut Andrian, DKP3 terus menggencar pengecekan terhadap hewan kurban yang masuk ke Kota Sukabumi. Bahkan, pengawasan juga ditujukan kepada setiap lapak penjualan di wilayah Kota Sukabumi.

“Menjelang Idul Adha nanti, kita sudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban, baik yang masuk atau kepada para pedagang yang membuka lapaknya di pinggir jalan,”aku dia.

Sementara ini, kata Adrian, hewan kurban yang masuk dari luar daertah Kota Sukabumi per 7 Juni 2023, mencapai 686 ekor. Terdiri dari, sapi sebanyak 367 ekor, kerbau 2 ekor, kambing 15 ekor dan domba 302 ekor. Rata-rata hewan yang masuk ke Kota Sukabumi sambung dia, berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Alhamdulillah, hasil pemeriksaan sementara ini hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat,” aku dia.

Adrian menjelaskan, setiap hewan yang diperiksa harus memiliki Surat Kesehatan Hewan (SKH), terutama yang didatangkan dari luar Kota Sukabumi. Sebab, selain umur, dan bobot hewan, vaksin juga tidak terlepas dari pemeriksaan. Jika, ditemukan hewan itu baru satu kali vaksin, tentunya vaksin tambahan harus dilakukan.

Tidak hanya PMK, pihaknya juga sedang fokus pada penyakit hewan yang sedang marak, yakni penyakit LSD atau bentol-bentol pada kulit hewab. Namun, hal itu tidak membahayakan dan angka kematiaanya pun 5 persen.

“Tentunya penanganan yang dilakukan kami, hanya sebatas memberi vitamin dan antibiotik saja,” tambah dia.

Ia mengaku, menjelang H-10 Idul Adha, para penjual hewan qurban mulai tumbuh di Kota Sukabumi. Untuk itu, pemeriksaan akan lebih intens lagi dengan menyiapkan petugas disetiap kelurahan.

“Makanya, kami tempatkan satu petugas satu kelurahan, dan nanti kami juga akan bentuk kader pendamping satu kelurahan satu orang,”pungkas dia. (Iki/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *