Wali Kota Sukabumi Berharap MUI Hadir Dengan Berbagai Peran

MUI Kota Sukabumi
Ketua MUI Kota Sukabumi KH Aab Abdulloh saat memberikan potongan tumpeng kepada Walikota Sukabumi Achmad Fahmi disela-sela peringatan hari jadi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-47

KOTA SUKABUMI – Memperingati hari jadi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-47 dan menyambut Tahun Baru Islam berlangsung khidmat di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Selasa (26/7).

Acara syukuran dan muhasabah ini dihadir langsung Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin, Ketua MUI Kota Sukabumi KH Aab Abdulloh, Ketua Baznas Kota Sukabumi Miftah Amir dan para tokoh ulama lainnya.

Bacaan Lainnya

”Rentang waktu 47 tahun bukan perjalanan singkat apalagi MUI di dalamnya berkumpul para ulama pewaris nabi. Berharap MUI dapat hadir di tengah umat dengan berbagai peran.” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Pertama fungsinya sebagai motivator umat, MUI memotivasi pemda dan berbagai komponen masyarakat agar memasifkan kebaikan. MUI menunjukkan perannya sebagai motivator kebaikan sehingga umat bersemangat berbuat baik.

Di usia 47 tahun kata Fahmi, MUI menjadi motivator umat dan umat belomba-lomba dalam kebaikan. Kedua MUI memerankan peran sebagai stabilisator umat, di mana banyak permasalahan umat yang dihadapi di tengah percepatan arus informasi dan teknologi serta era disrupsi.

Di mana MUI sebagai wadah berkumpul ulama yang menjaga stabilisator umat. ”Orang baik di Sukabumi dimotivasi untuk kebaikan di tengah berbagai kondisi yang memiliki potensi kerawanan mampu distabilkan oleh MUI dan aparat keamanan,” katanya.

MUI lanjut Fahmi diharapkan mampu menjaga dinamika yang terjdi di masyarakat. Terlebih menjelang proses demokrasi terbesar pada 2024, ulama menjadi penjaga agar kondisi umat tetap bersatu di tengah masyarakat.

Momen ini juga lanjut Fahmi, mengenang tokoh ulama yang lebih dahulu meninggalkan dan doakan husnul khotimah dan ilmu yang diberikan jadi ilmu yang diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Terutama semangat mereka dalam menjaga keutuhan umat agar terap terjaga. ”Ke depan MUI tingkat kelurahan, kecamatan dan kota bersama pemda akan memberantas buta huruf Alquran di kalangan masyarakat,” imbuh Fahmi. Sehingga dapat melahirkan generasi yang terbaik. (*/why)

Pos terkait