Sudah Tiga Bulan Kota Sukabumi Alami Deflasi

Cecep Mansur

SUKABUMI – Selama tiga bulan berturut-turut Kota Sukabumi alami deflasi. Dimana deflasi terjadi di bulan Juli sebesar 0,06 persen, kemudian di bulan Agustus sebesar 0,22 persen dan pada bulan September sebesar 0,08 persen.

“Iya, selama tiga bulan kebelakang, Juli, Agustus dan September kita alami deflasi. rata-rata Indek Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,73 persen,” ujar Assisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Sukabumi Cecep Mansur,  (2/11).

Bacaan Lainnya

Rata-rata terjadinya deflasi kata Cecep disebabkan oleh karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga beberapa kelompok pengeluaran.

“Kelompok pengeluaran itu seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar,”ujar Cecep yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi.

Cecep mengungkapkan, deflasi itu dimana harga-harga dalam suatu periode secara umum mengalami penurunan dan nilai uang bertambah.

Sedangkan inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. “Untuk Kota Sukabumi sendiri, inflasi tahun kalender September 2020 sebesar 0,88 persen,”jelasnya.

Cecep juga mengungkapkan, jika deflasi terjadi selama tiga bulan berturut-turut tersebut, ini juga harus diperhatikan. Selain bisa menggangu sektor pekerjaan, juga salah satu indikasi terjadinya resesi ekonomi.

“Resesi ini yang patut kita waspadai, sebab bisa menggangu sektor pekerjaan, dan perputaran perekonomian yang rendah. Kita tetap waspada, walaupun deflasi sebagai upaya-upaya untuk menekan laju inflasi. Tapi, disisi lain  bisa mengganggu sektor perekonomian,”pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *