Ketua GNOTA Kota Sukabumi Semprot Instansi Yang ‘Pelit’

Ketua Yayasan Lembaga Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GNOTA) Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi saat memberikan santunan kepada para pelajar yang membutuhkan, belum lama ini. IST

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Ketua Yayasan Lembaga Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GNOTA) Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi menyindir keberadaan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan aparat kewilayahan Pemkot Sukabumi yang belum mendonasikan dana untuk menjadi orangtua asuh.

Padahal, program sosial kemanusian tersebut sangat membantu dalam mensejahterakan masyarakat, khususnya dibidang pendidikan. “Ada sejumlah instansi dan aparatur kewilayahan yang belum menjadi orangtua asuh,” ujar Ketua GNOTA Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi disela-sela kegiatan halal bil halal di Gedung Juang 45, kemarin (14/6).

Bacaan Lainnya

Fitri sangat menyayangkan para aparatur yang belum merespon terhadap keberlangsungan pendidikan warga. Untuk itu, ia mengajak kepada yang merasa belum menjadi orangtua asuh agar bisa membantunya. “Laporan penyaluran dana GNOTA ini memang rutin dilakukan di acara halal bihalal setiap tahunnya, “aku Fitri.

Ia mengungkapkan, dari 12 bagian Setda yang memberikan donasi sekitar 90 persen dan satu bagian belum donasi yakni Asisten Pemerintahan Setda Kota Sukabumi. Total dana yang berasal dari Setda Pemkot Sukabumi Rp 5.890.000.

Ia pun menuturkan, dari jumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebanyak 27 skpd dan badan, baru 17 SKPD yang ikut mendonasikan dan ikut serta. Sehingga masih 10 SKPD yang belum seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Selain itu Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat, RSUD R Syamsudin, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Total dana dari SKPD dan badan Rp 7.540.000.

Sementara aparat wilayah kecamatan, dari tujuh ada dua kecamatan yang belum ikut serta yakni Citamiang dan Gunungpuyuh. Total dana dari kewilayahan Rp 10.540.000. “Kami sudah menyampaikan surat dari walikota dan ketua GNOTA kepada SKPD dan ada bukti tanda terima suratnya,” kata Fitri.

Hal ini terkait masih adanya SKPD yang belum ikut serta mendonasikan dana GNOTA. Di sisi lain kata Fitri, total donasi dari pengusaha Rp 5 juta dan perbankan dari karyawan Bjb Rp 6.260.000. “Apa yang disumbangkan donatur tercatat tidak hanya di dunia melainkan akhirat,” imbuh Fitri.

Ia menjelaskan, saat ini total dana tahap pertama yang terkumpul mencapai Rp 104.830.000. Rinciannya dana dari Pemkot Sukabumi Rp 60.000.000 dan Orangtua asuh Rp 44.830.000.

Dari dana itu penyerahan bantuan GNOTA Kota Sukabumi tahap pertama yang disalurkan pada 26 Mei 2019 lalu sebesar Rp 63.050.000. Jumlah pelajar SD hingga SMA yang memperoleh bantuan mencapai 205 orang anak.

Sementara jumlah pelajar jenjang SD hingga SMP yang termasuk kategori tidak mampu mencapai sebanyak 2.761 orang. Ke depan akan disalurkan bantuan kepada pelajar lainnya secara bertahap.

Fitri menuturkan, pemberian donasi untuk GNOTA dilaporkan secara tertulis dan terbuka. Donasi dari Walikota dan Wakil walikota Sukabumi Rp 10.400.000.

(rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *