Bappeda Kota Sukabumi Sebut Nilai Inflasi Terkendali

Gerakan Pangan Murah Kota Sukabumi
Gerakan Pangan Murah Kota Sukabumi

SUKABUMI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menyebutkan nilai inflasi relatif masih aman dan terkendali. Meski demikian, berbagai program penanganan inflasi terus dilakukan seperti, Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), serta rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus dilakukan.

Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) nilai inflasi pada Oktober 2023 perhitungan secara month to month (m-to-m) sebesar 0,05, persen.

Bacaan Lainnya

“Ya, Kemudian, infl asi year on year (YOY) mencapai 2,27 persen. Jika melihat data yang ada, nilai inflasi masih aman,” kata Erni kepada wartwan, belum lama ini.

Adapun, lanjut Erni, penyumbang utama inflasi (m-to-m) di antaranya, komoditas bensin, beras, cabai merah, cabai rawit, dan nasi dengan lauk. Sedangkan, komoditas penyumbang deflasi diantaranya, telur ayam ras, bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan bawang putih.

“Makanya, kami juga terus melakukan koordinasi dengan lintas sector, terutama dengan BPS sebagian lembaga yang mengupdate data inflasi,”ucapnya.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, pada Oktober 2023, beberapa komoditas menunjukan alami kenaikan harga.

Seperti, cabai merah TW semula Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kg, cabai merah besar dari Rp48 ribu menjadi Rp55 ribu per kg, cabai rawait merah yang hargnaya saat ini tembus diangka Rp80 ribu pr kg, cabai merah keriting keriting dari Rp52 ribu menjadi Rp60 riu per kg, buncissemula Rp20 ribu kini diangka Rp25 ribu per kg.

Kemudian, beras Ciherang Cianjur per kg masih di jual Rp14 ribu, Cianjur II Rp13.500 per kg, Ciherang Sukabumi Rp13.500 per kg, beras premium kelas I sebesar Rp14 ribu per kg, dan untuk beras jenis medium lokal terenndah Rp13.500 per kg. “Beberapa komoditas tersebut di Oktrober 2023 alami kenaikan harga,” ujarnya.

Kendati demikian, sambung Eri, yang terpenting dalam pengendalian infl asi, Bappeda bersama dinas dan lembaga lainya, akan terus melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan, serta melakukan inventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum.

“Termasuk, menganalisis stabilitas permasalahan perekonomian daerah, yang dapat mengganggu stabilitas harga dan keterjangkaun barang dan jasa,” tukasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *