Mengenal Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi, Bangunan Tua Bersejarah

Vihara Widhi Sakti
Vihara Widhi Sakti yang berlokasi di Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi

SUKABUMI – Vihara Widhi Sakti merupakan bangunan tua dan bersejarah yang terletak di Jalan Pejagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warungdoyong, Kota Sukabumi.

Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi sangat lekat dengan sejarah, dimana bangunanya sudah berusia 110 tahun lebih, dibangun pada tahun 1908.

Bacaan Lainnya

Vihara Widhi Sakti merupakan tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa Kota Sukabumi, didirikan ketika penyakit kolera mewabah dan menyerang dan menewaskan ratusan warga Sukabumi kala itu.

Mengutip dari berbagai sumber, Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi yang beberapa kali dilakukan renovasi, didirikan oleh etnis Tionghoa bernama Thung Hoat Tiat praktisi kungfu yang hidup sederhana pada zaman kolonial.

Karena penyakit kolera yang saat itu mewabah dan telah memakan ratusan korban jiwa waktu itu, Thung Hoat Tiat berupaya mencari obat untuk menghentikan penyakit mematikan tersebut. Sekitar tahun 1908-an itu, ia lantas pergi ke seorang ahli pengobatan (sin she) yang berada di Bogor dengan menggunakan kereta api.

Sesampainya di sin she tersebut Thung Hoat Tiat bertanya dan ahli pengobatan itu tidak mengetahui cara untuk mengobati warga yang tertular kolera.

Namun ahli pengobatan itu, meminta Thung Hoat Tiat, untuk mencoba jalan lain, yaitu meminta pertolongan dari sosok leluhur di altar sembayangan yang dianggap sakti, yaitu Kongco Han Tan Kong atau patung leluhur.

Vihara Widhi Sakti
Vihara Widhi Sakti Tempo Dulu. foto: Istimewa

Dalam minta pertolongan dari leluhur, ia melakukan ritual Ciamsi. Ciamsi sendiri merupakan ritual yang dipercaya masyarakat Tionghoa untuk bermediasi dengan leluhutnya, mediasi itu menggunakan sebilah kayu.

Tidak lama praktisi kung fu itu selesai melakukan ritual Ciamsi, seseorang yang berada didekatnya mengalami kerasukan. Thung Hoat Tiat menyakini seorang itu mengalami medium spiritual dan meminta Kongco Han Tan Kong minta dibawa ke Sukabumi.

Dengan menggunakan kereta api, dan tiba Sukabumi, kemudian Thung Hoat Tiat membawanya kekediamannya, namun tidak lama itu, seorang anggota keluarganya mengalami hal spiritual lalu Kongco Han Tan Kong meminta digotong keliling 4 penjuru kota yang kini sering disebuh cap gomeh.

Akhirnya Thung Hoat Tiat kala itu bersama sejumlah masyarakat Tonghoa, meminta izin pada pemerintah kolonial, untuk menggelar cap gomeh, sebagai upaya untuk mengatasi wabah kolera. (bal/Radar Sukabumi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *