Mendulang Cuan dari Bisnis Hampers di Sukabumi, Pakai Besek Bambu Dilla Padukan Tradisi Imlek dengan Sunda

Dila Novianti
Dila Novianti menunjukkan hampers Cina Sunda buatannya.

Berkirim hampers di momen hari raya ataupun momen istimewa sepertinya sudah membudaya  di masyarakat terutama di momen-momen perayaan hari-hari besar seperti Imlek, Natal maupun Lebaran.

WIDI FITRIA, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Banyaknya orang yang berkirim hampers, menjadikan sebuah peluang usaha yang besar, seperti salah satunya dimanfaatkan oleh seorang ibu rumah tangga di Sukabumi, Dila Novianti. Ia berhasil meraup untung melalui bisnis hampers ini.

Bisnis tersebut baru ditekuni Ibu satu orang anak itu sekitar satu bulan ini. Dila yang merupakan keturunan Tionghoa dan Sunda tertarik untuk membuat hampers dengan memanfaatkan momen hari besar Imlek. Uniknya hampers memadukan tradisi khas lmlek dengan Sunda.

“Kebetulan kami memiliki bisnis kue keranjang yang dirintis secara turun-temurun sejak tahun 1970, kalau dulu kita menjual kue keranjang saja, tetapi karena sekarang ini banyak tren yang berkirim hampers saya berinisiatif membuat hampers khusus Imlek,” terangnya kepada Radar Sukabumi, Kamis (15/2).

Agar terlihat unik, hampersnya ia inovasikan dengan dua budaya yaitu Budaya Tionghoa dengan Budaya Sunda. Hal itu diakukan lantaran Dila yang merupakan keturunan Tionghoa yang sejak kecil tumbuh besar di lingkungan Budaya Sunda.

“Latar belakang keluarga saya yang memiliki kebudayaan Chinese dan Sunda akhirnya saya terinovasi lah untuk membuat hampers tersebut,”ujarnya.

Pembuatan hampers Imlek yang menggunakan besek yang terbuat dari anyaman bambu ini merupakan yang pertama di Sukabumi. Biasanya, kata dia, hampers Imlek yang ada di daerahnya menggunakan hiasan serba berwarna merah dan mewah. Kali ini, ia ingin lebih mengenalkan akulturasi budaya kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, isi dari hampers tersebut tidak hanya berisi dodol cina atau kue keranjang saja tapi ditambah dengan makanan Sunda seperti rangginang, ulen atau uli hingga kue ali.

Ia mengaku, meski baru membuka usaha tersebut, pesanannya pun cukup banyak bahkan pesananya bukan hanya warga Kota Sukabumi tetapi juga ke luar kota seperti Jakarta, Bandung dan Bogor.

“Alhamdulilah pesanannya hingga saat ini masih ada yang pesanan, di awal-awal pas imlek saja sudah 66 yang pesan,” ujarnya.

Untuk harga sendiri ia mematok mulai dari harga Rp 100 ribu. Untuk pemesan, kata dia, dapat membuat permintaan ukuran, variasi dan lain sebagainya. Selain itu, untuk isi konsumen bisa memesan sesuai keinginannya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *