Kampung Zakat Tabarok Dilaunching

SEREMONIAL: Walikota Sukabumi saat memberikan kencleng zakat pada program kampung zakat tabungan barokah Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu.

LEMBURSITU,RADARSUKABUMI.com– Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi melaunching kampung zakat tabungan barokah Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu. Program inovasi di kelurahan ini dapat mendorong upaya percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah.

Tabungan barokah atau Tabarok merupakan bagian inovasi masyarakat untuk mendukung proses pembangunan yang tidak bisa semuanya dipenuhi oleh pemerintah daerah. “Saat ini jumlah penduduk Kota Sukabumi mencapai sebanyak 324 ribu jiwa. Sementara APBD Sukabumi hanya Rp 1,3 triliun, sehingga sulit membangun daerah secara ideal dengan hanya mengandalkan anggaran pemerintah. Yang harus dilakukan bagaimana berkolaborasi dan saling mendukung serta menggulirkan inovasi untuk mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah,” terangnya, kemarin (26/6).

Bacaan Lainnya

Dari data yang ada jumlah rutilahu mencapai ribuan unit. Sementara kemampuan pemerintah baik pusat, provinsi dan kota dalam satu tahun hanya ratusan unit yang diperbaiki.

Oleh karena itu, lanjut Fahmi, pemkot menerapkan konsep Pentanhelix yang terdiri dari lima unsur atau pilar dalam percepatan pembangunan yakni ABCGM atau akademisi, bisnisman atau pengusaha, Comunity atau komunitas warga masyarakat, government pemda dan media. “Dari lima pilar pembangunan itu termasuk warga yang saat ini di Kelurahan Cikundul menggulirkan tabungan barokah. Di sisi lain, saat ini pemkot sedang membentuk forum silih asah silih asuh yang nantinya akan lahir program unggulan yakni program udunan online,” terangnya.

Program ini akan membuat sistem aplikasi, dimana warga berkecukupan dapat memberikan donasi atau bantuan mereka melalui udunan online. Program ini digulirkan karena keterbatasan anggaran pemda dalam pembangunan.

“Makanya perlu kolaborasi, pemda punya harapan besar dengan inovasi tabungan barokah. Harapannya, kampung zakat tabungan barokah ini bisa diterapkan di wilayah lain yang di lapangan dibarengi dengan pembentukan unit pengumpul zakat,” imbuhnya.

Petugas UPZ , masih lanjut Fahmi, akan dikelola oleh para petugas yang sudah di berikan SK. Nantinya petugas akan melakukan pengumpulan, penyimpanan dan pengelolaan. “Dalam tabungan barokah warga menabung Rp 1.000 per hari dan terus dilakukan berkelanjutan.Targetnya petugas dapat mengemban amanah dengan baik dan transparan agar dipercaya warga,” tutupnya.

Sementara itu, Lurah Cikundul Agus Heryanto mengatakan, gerakan ini sebagai bagian ikhtiar menumbuhkan kembali kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sesama. Selain itu mendorong program pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan penanganan masalah sosial.

“Pengelola UPZ yang mengelola tabungan barokah akan menjaga akuntabiltas uengimpulan dan pendayagunan. Sementara keluraham dan Baznas melakukan monitoring dan evaluasi,” pungkasnya.

(upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *