Jangan Bikin Ribet Pelayanan Kesehatan

“Jadi kalau sistem ini menimbulkan ketidakmudahan dan ketidakpastian berarti ada yang salah, dan kita akan perbaiki. Intinya kata kunci hanya 2, sistem rujukan berjenjang sekarang yang digagas oleh kami mudah dan pasti, mudah dapat pelayanan rujukan karena tidak harus membawa kertas, kemudian di Rs sudah pasti dokternya ada, dan sudah terekam secara digitalisasi,”kilahnya.

Falah mengakui sosialisasi aturan baru itu kurang, sehingga terjadi golakan di masyarakat. Untuk itu, kedepan akan melakukan sosialisasi secara masif dibantu Dinas kesehatan, puskesmas dan Rumah sakit.

Bacaan Lainnya

“Kita juga akan terus koordinasi dengan dinkes dan rumah sakit mengenai rujukan ini, dan kita akan memeping. Intinya pasien akan dirujuk ke Rs. Yang dekat lengkap dengan dokter,obat dan alatnya. Kita mendigitalisasi proses tersebut,”akunya.

Falah juga mempersilahkan bagi pasien yang sudah biasa dirujuk ke Bunut silahkan saja, tidak perlu juga pakai rujukan bagi pasien kondisi khusus seperti pasien HIV, Talasemia, dan Hermondalisa.

Akan tetapi kalau penyakit bisa ditangani di RS Tipe C dan D, tentunya tidak akan dirujuk. “Kalau dia pasien kontrol tetap harus ke Bunut. Program ini baru tahap uji coba juga, artinya kita mendengar masukan dari masyarakat sampai sistem ini sempurna, “pungkasnya.

 

(bal/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *