Dinkes Kota Sukabumi Usung Dua Isu Besar di FPD

Dinkes Kota Sukabumi FPD
Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyda Muthmainnah saat menyerahkan sertifikat penghargaan, Senin (4/3).

CIKOLE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi melakukan Forum Perangkat Daerah (FPD) di dalah satu hotel Kota Sukabumi, Senin (4/3).

Kegiatan yang mengusung tema ‘Integrasi Layanan Kesehatan untuk Penguatan Pembangunan Kota Sukabumi yang Inklusif dan Berkelanjutan’ tersebut, langsung dihadiri Sekertaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, Ketua DPRD Kota Sukabumi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Direktur Rumah Sakit, Kepala OPD, Kepala Puskesmas, UPTD, Labkesda, Ketua Operator Kemasyarakatan dan Kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Terdapat empat hal yang menjadi perhatian dalam mewujudkan transformasi sistem kesehatan diantaranya, penurunan angka kematian ibu, penurunan prevalensi balita stunting, insiden kasus TB, dan Universal Healthy Coverage,” ungkap Sekertaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada kepada wartawan, Senin (4/3).

Dida menjelaskan, penurunan angka kematian ibu sesuai target RPJPN pada tahun 2025 angka kematian ibu berada di angka 115 per 100.000 kelahiran hodip kemudian pada 2045 harus 15 per 100.00 kelahiran hidup.

Dan penurunan prevalensi balita stunting pada 2045 harus dicapai pada angka 546. Adapun, insiden kasus TB pada 2045 harus diangka 74 per 100.00 penduduk, yang terkahir Universal Health Coverage harus 99,50 masyarakat terjamin oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk Kota Sukabumi sudah diatas 98,76.

“Masyarakat sudah terjamin kepersertaan melalui JKN. Namun disamping itu, kami juga harus meningkatkan keaktifan kesepesertaanya dengan dorongan berbagai pihak,” bebernya.

Menurutnya, ada enam agenda transformasi sistem kesehatan Indonesia merupakan salah satu penopang transformasi sosial, hal ini tercantum dalam RPJPN 2025-2045.

Diantaranya transformasi layanan primier, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

“Transformasi sistem kesehatan Indonesia bertujuan mewujudkan arah kebijakan RPJPN 2025 yaitu kesehatan untuk semua. Dalam FPD kali ini masukan saran dalam pembangunan kesehatan diperlukan guna mewujudkan transformasi sistem kesehatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyda Muthmainnah menambahkan, terdapat dua isu strategis yakni, penurunan Angka Keamatian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan penurunan Tuberkulosis (TB). “Dalam FPD ini, kami mengusung dua isu besar yakni penurunan AKI dan AKB serta penurunan TB,” tambahnya.

Reni mengulas, pada 2022 kasus AKI dan AKB hanya sebanyak 22 kasus. Namun, pada 2023 kasus mengalami peningkatan signifikan yakni mencapai 52 kasus. “Karena itu, isu ini menjadi perhatian serius dan kami akan meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) kesehatan secara lebih baik dengan dilengkapi teknologi untuk melakukan diagnosa,” tukasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *