Dinkes Kota Sukabumi: Jangan Semprot Desinfektan ke Manusia, Bahaya!

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Sejumlah tempat fasilitas umum memasang bilik disinfektan untuk mensterilkan tubuh manusia dari virus, bakteri atau mikroorganisme patogen lainnya. Mengenai hal ini, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menegaskan hal tersebut berbahaya.

“Ya, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan tidak menganjurkan penggunaan bilik disinfektan yang menggunakan cairan yang disemprotkan ke tubuh secara langsung,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Sukabumi, dr Wahyu Handriana kepada Radarsukabumi.com, Rabu (15/4/2020).

Bacaan Lainnya

Larangan penggunaan bilik disinfektan ini pun tertuang dalam Surat Edaran Nomor: HK.02.02/III/375/2020 tentang Penggunaan Bilik Disinfektan dalam Rangka Pencegahan Penularan Covid-19. Sebagai pertimbangan, kata Wahyu, desinfeksi adalah proses menghilangkan sebagian besar atau semua mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri yang terdapat di permukaan benda mati seperti pakaian, lantai, dinding dan lainnya.

Penggunaan cairan desinfektan pada bilik desinfeksi adalah cairan pemutih atau natrium hipoklorit, klorin dan lainnya. Yang menjadi masalah adalah unsur desinfektan tersebut digunakan untuk benda mati, bukan untuk manusia.

“Saya kutip pernyataan WHO bahwa menyemprotkan desinfektan ke tubuh dapat berbahaya, semisal mata dan mulut. Sehingga berpotensi menimbulkan risiko terhadap kesehatan seperti iritasi kulit, saluran pernapasan hingga kulit terbakar. Selain itu dapat juga merusak pakaian,” ujar Wahyu.

Untuk itu, kata Wahyu, cara yang tepat untuk mencegah virus corona yang direkomendasikan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir secara rutin atau menggunakan hand sanitizer.

“Jadi cuci tangan pakai sabun, hindari berkerumun, pakai masker, berjemur di matahari, giatkan perilaku hidup bersih dan sehat, olahraga, ganti pakaian setelah bepergian dan wajib pakai masker saat di luar rumah. Itu adalah cara untuk mencegah diri dari segala macam virus, terutama corona,” tuntas Wahyu. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *