Banjir Limpasan, DPUTR Kota Sukabumi Langsung Turun Tangan

Banjir kota Sukabumi
AMBRUK: Kondisi talud ambruk di Kampung Baru Skib RW9, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

SUKABUMI – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi, melakukan peninjauan, pelebaran dan pembongkaran talud yang ambruk di Kampung Baru Skib RW9, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh. Hal itu, dilakukan setelah menerima laporan terjadi banjir limpasan pada Minggu (13/11) lalu.

Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto mengatakan, personil DPUTR telah melakukan peninjauan dan pembongkaran di lokasi rubuhnya talud untuk mengantisipasi luapan air hujan di saat memasuki musim penghujan. “Kami langsung menindaklanjuti aduan dari masyarakat yang masuk.

Bacaan Lainnya

Kondisi saluran eksisting hanya lebar satu meter dengan kedalaman 0.8 meter, selain itu kondisi di beberapa titik saluran air mengalami pendangkalan,” kata Sony kepada wartawan, Senin (13/11).

Sony menjelaskan, banjir luapan terjadi akibat pendangkalan saluran air dan adanya penyempitan saluran. Tentunya hal tersebut, tidak teraturnya Garis Sempadan Sungai (GSS) dan adanya bangunan yang mengambil badan sungai, sehingga sungai tidak bisa menampung debit air sebagaimana mestinya.

“Daerah tersebut kondisinya berupa cekungan, sehingga menjadi buangan air dari beberapa wilayah di sekitarnya,” ujarnya.

Terjadinya banjir limpasan, lanjut Sony, kemungkinan penanganan yang telah dilakukan Dinas PUTR belum maksimal, untuk itu dia akan melakukan peninjauan ulang berdasarkan hasil survei, agar banjir limpasan tidak terjadi lagi, dia akan segera mencari solusi.

“Insya Allah kami tidak akan tinggal diam, sedang kami upayakan mencari solusi, pada intinya kami akan selalu siap dan hadir menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.

Masih kata Sony, dengan penyesuaian anggaran yang terbatas, Dinas PUTR akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan skala prioritas. Hal itu, dilakukan untuk tercapainya efektivitas dan efesiensi penggunaan anggaran. “Semoga solusinya bisa segera tertangani agar tidak terjadinya banjir limpasan, akibat curah hujan yang meluap,” pungkasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *