Percayalah, ASI Pasti Cukup

dr . Rahma Andhina Meilia
dr . Rahma Andhina Meilia Dokter umum RSI.Assyifa ( Konselor Laktasi )

Bismillah, Assalamualaikum.wr.wb.

Sahabat Sehat Assyifa Khususnya, masyarakat Sukabumi pada umumnya, gimana pada sehat? Alhamdulilah mudah mudahan kita semua selalu ada dalam lindungan Allah Subhanahu wa ta’ala. Pada kesempatan ini, saya akan berbagi akan sharing tentang ibu menyusui khususnya tentang ASI, bertepatan dengan pekan ASI sedunia 2022.

Bacaan Lainnya

Banyak ibu-ibu yang baru melahirkan mengalami beberapa kendala saat menyusui bayinya. Kesulitan mungkin timbul sejak saat pertama bayi lahir. Penyebab kesulitan dan kebutuhan ibu pada situasi yang berbeda-beda dan kadang tidak selalu sama.

Kekhawatiran ASI tidak cukup mungkin timbul sebelum ibu dapat menyusui terutama 2 minggu setelah melahirkan. Ibu membutuhkan dukungan bantuan dan dukungan untuk menyusui. Kadang seorang bayi tidak mendapat cukup ASI. Tapi ini biasanya karena bayi tidak cukup sering menyusu atau tidak menyusu secara efektif. Hal ini jarang disebabkan karena ibu tidak cukup memproduksi ASI.

Biasanya, sekalipun ibu menganggap dirinya tidak punya cukup ASI,nyatanya bayinya mendapatkan semua yang dibutuhkan. Hampir semua ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk satu bahkan dua bayi. Hampir semua ibu dapat menghasilkan lebih dari yang bayi mereka butuhkan.

Bagaimana cara mengetahui bayi mendapat cukup ASI atau tidak ? Pertama, periksa pertambahan berat bayi. Ini adalah tanda yang akurat.

Selama 6 bulan pertama, berat badan bayi diukur menggunakan kurva pertumbuhan berat badan (KMS). Bila berat badan bayi bertambah dan mengikuti kurva pertumbuhan, artinya ia mendapat cukup ASI. Kedua, Periksalah air seni bayi. Ini adalah pemeriksaan cepat yang bisa membantu.

Pada usia 6 hari, normalnya bayi mengeluarkan air seni 6 kali atau lebih dalam sehari. Jika bayi telah berusia 4 minggu,maka bisa di perhatikan hal berikut diantaranya, bila bayi mengeluarkan banyak air seni yang jernih, berarti ia cukup ASI dan bila bayi mengeluarkan air seni yang pekat kurang dari 6 kali sehari dan jika ia berusia lebih dari 4 minggu dan pekat, berarti ia tidak mendapat cukup ASI.

Adapun beberapa alasan mengapa bayi mungkin tidak mendapat cukup ASI diantaranya, awal menyusui yang tertunda, bisa berupa IMD (inisiasi menyusui dini) yang tertunda. Pelekatan antara mulut bayi dengan payudara ibu yang tidak baik, kadang menyebabkan payudara lecet, bengkak dan nyeri.

Menyusui pada waktu-waktu yang ditetapkan sendiri, tidak dilakukan semau bayi kapanpun bayi ingin menyusu. Menyusui tidak sering, hal ini dapat menurunkan produksi ASI.

Menyusui dalam waktu singkat, sehingga belum optimal pengeluaran ASI nya. Penggunaan DOT/botol menyusu, dapat menyebabkan bingung putting yang apada akhirnya menyebabkan produksi ASI berkurang. Pemberian minum/makanan lain selain ASI sebelum usia 6 bulan.

Dalam rangka pekan ASI sedunia 2022, saya ingin mengajak agar ibu menyusui mendapatkan edukasi dan dukungan yang kuat dari lingkungan sekitar, terutama orang yang tinggal seatap dengan nya, agar ibu dapat dengan semangat belajar dan menyusui bayi nya hanya dengan ASI saja sampai usia 6 bulan (ASI Eksklusif) dan dilanjutkan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih tetap mendapatkan ASI. Dengan ASI, Bayi sehat, ibu bahagia. (*)

dr . Rahma Andhina Meilia
dr . Rahma Andhina Meilia
Dokter umum RSI.Assyifa ( Konselor Laktasi )

Pos terkait