Apakah Benar Micin Membuat Anak Bodoh?

RSI.Assyifa Sukabumi
dr. Velia Putri. A Dokter intersnsip RSI.Assyifa Sukabumi

Assalamua’laikum warga Sukabumi, apa kabar hari ini?

Semoga selalu diberi kesehatan dan kemudahan untuk menjalani hari.

Bacaan Lainnya

Masih dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya, isu pertumbuhan dan perkembangan anak masih menjadi topik penting. Memiliki generasi yang berakhlak baik serta cerdas menjadi harapan bagi setiap orangtua karena mereka yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia.

Pertumbuhan anak sangat lekat dengan gizi dan konsumsi makanan anak setiap harinya. Namun, ada mitos tentang salah satu bumbu penyedap yang masih hangat di masyarakat yaitu ‘micin’. Apakah benar ‘micin’ membuat anak bodoh?

‘Micin’ atau dikenal dengan nama ilmiah MSG (monosodium glutamat) dituding memiliki efek buruk pada kinerja otak anak. Isu ini bermula dari sebuah insiden di China yang dikenal dengan Sindroma Restoran China dimana MSG dinilai masyarakat memicu nyeri dada dan kemerahan kulit.

Adapula sebuah studi yang menemukan kerusakan otak pada tikus yang diberikan MSG dalam dosis tinggi. Namun apakah kedua isu ini terbukti secara ilmiah pada manusia terutama anak-anak ?

Perlu diketahui sebelumnya bahwa MSG merupakan salah satu bentuk protein (asam amino) yang ditemukan baik secara alami pada makanan atau ditambahkan pada masakan dalam bentuk bumbu penyedap.

Makanan yang secara alami mengandung MSG adalah ayam, ikan serta produk keju dan turunannya. Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Food and Drug Administration mengatakan bahwa MSG aman dikonsumsi oleh anak baik dalam bentuk alami maupun bumbu penyedap. Dari beberapa studi penelitian, MSG yang baik dikonsumsi adalah <50 mg/kgBB/hari.

Jadi bagaimana cara mengkonsumsi MSG secara bijak? 1) Ketahui bahwa MSG secara alami sudah ada pada makanan, sehingga 2) Konsumsi MSG dalam bentuk bumbu penyedap perlu dibatasi dalam jumlah wajar 3) Jumlah wajar bumbu penyedap dengan MSG yaitu <0,5 mg/KgBB/hari.

Sebagai contoh, jika anak memiliki berat badan 10 kg, maka jumlah bumbu penyedap yang dapat di tambahkan dalam makanan maksimal 5 mg per hari atau setara 5 sendok teh. Jadi warga Sukabumi tidak perlu takut lagi jika anak mengkonsumsi MSG dalam batas wajar dengan tetap mengawasi pola jajan mereka diluar rumah, salam sehat!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *