KOTA SUKABUMI – Sejumlah personel Polsek Gunungpuyuh, melakukan pengecekan ketersediaan stok dan stabilitas harga minyak goreng curah yang subsidinya telah dicabut pemerintah sejak 1 Juni 2022.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menetapkan batasan subsidi minyak goreng curah yang diberikan hanya sampai 31 Mei 2022.
Kebijakan tersebut, mengacu pada Pasal 3 Peraturan Menteri Perindustiran nomor 26 tahun 2022 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perindustiran nomor 8 tahun 2022 Tentang Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat.
Kapolsek Gunungpuyuh, AKP Maulana Arief mengatakan, menyikapi kebijakan pemerintah terhadap pencabutan subsidi minyak goreng curah Kepolisian akan memantau dan mengantisipasi terhadap kelangkaan stok minyak goreng curah di pasaran.
“Kami melakukan monitoring dan sampling terhadap beberapa penjual minyak goreng curah. Dari hasil pengecekan, stok minyak goreng baik itu kemasan maupun curah masih aman,” kata Arief kepada wartawan, Kamis (2/6).
Menurutnya, pasca dicabutnya subsidi pemerintah atas minyak goreng curah tersebut Polsek Gunungpuyuh tidak menemukan kenaikan harga jual yang signifi kan.
“Harga memang mengalami sedikit kenaikan disejumlah warung yang menjual langsung kepada konsumen. Namun,
karena saat ini sudah dikembalikan kepada mekanisme pasar, tanpa adanya kebijakan harga eceran tertinggi (HET), kami melihat kenaikan masih dalam batas normal,” ucapnya.
Hasil pantauan dilapangan, harga jual terendah minyak goreng curah di wilayah hukum Polsek Gunungpuyuh tercatat Rp14 ribu per liter.
Sedangkan, harga jual tertinggi seharga Rp20 ribu per kilogram. “Kami melakukan sampling monitoring harga jual terhadap delapan penjual minyak goreng curah.
Ya, memang ada sedikit kenaikan dibandingkan pada saat ditetapkan HET, namun tidak terlalu signifikan,” punglasnya. (bam)
