Sebulan 32 Bencana Landa Sukabumi

HANGUS: Salah satu peristiwa kebakaran yang terjadi pada Mei 2019 di wilayah Kecamatan Gunungguruh.

CIKEMBAR, RADARSUKABUMI.com, — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 32 bencana alam terjadi di Kabupaten Sukabumi selama satu bulan kemarin.

Diantara puluhan bencana, longsor dan kebakaran masih mendominasi.

Bacaan Lainnya

BPBD Kabupaten Sukabumi merinci, dari 32 bencana alam yang terjadi itu ialah 13 kejadian longsor, 13 kebakaran, 1 banjir, 4 angin kencang dan 1 pergerakan tanah.

Sementara jumlah keluarga yang terdampak ialah 27 Kepala Keluarga (KK) dengan 97 jiwa dan 14 KK dengan jumlah 47 jiwa terpaksa mengungsi.

Namun demikian, beruntung dalam puluhan insiden bencana ini tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar.

Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, akibat dari bencana itu, puluhan rumah warga yang terdampak berjumlah 36 unit.

15 diantaranya rusak berat, 5 rusak ringan, 1 rusak sedang dan 15 unit terancam.

“Jika dilihat dari data yang ada pada Mei lalu, longsor dan kebakaran masih mendominasi bencana alam di Kabupaten Sukabumi ini,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/6).

Menurut Daeng, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kebakaran mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pada April lalu, peristiwa kebakaran hanya terjadi sebanyak delapan kali. “Kebanyakan penyebab kebakaran ini akibat korsleting listrik.

Apalagi pada bulan Ramadan, masyarakat sering lupa memadamkan kompor usai sahur sehinga hal ini bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya kebakaran,” tandasnya.

Soal bencana longsor, lanjut Daeng, semua daerah di Kabupaten Sukabumi memliki tingkat kerawanan yang sama karena terjadi hampir menyeluruh disetiap daerah.

“Ya, khususnya di wilayah Sukabumi Utara dan Selatan memang memiliki kerawanan cukup tinggi,” imbuhnya.

Sebab itu, pihaknya tidak hentinya menghimbau warga yang memiliki rumah berdekatan dengan tebing maupun di bawah tebing dan di pinggiran sungai agar selalu waspada ketika turun hujan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Bagi warga yang memiliki rumah berdekatan dengan tebing mauoun di pinggiran sungai harus lebih waspada apalagi kalau turun hujan.

Lebih baik sementara waktu keluar rumah dan mencari tempat lebih aman,” pungkasnya.

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *