Polresta Gelar MRS di Perbatasan

Anggota Sat Lantas Polres Sukabumi Kota, saat menindak pengendara yang melanggar dalam operasi lalu lintas di Jalan Raya Pelabuhan II, Km 10, Kampung Pasirmalang, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, kemarin (21/1).

RADARSUKABUMI.com, GUNUNGGURUH – Polres Sukabumi menggelar operasi kendaraan di perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jalan Raya Pelabuhan II, Kampung Pasirmalang, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh ini, kemarin (21/1). Sedikitnya 43 kendaraan terjaring dalam rangkaian acara Millennial Road Safety (MRS) Festival itu.

Untuk diketahui, Millennial Road Safety Festival merupakan program nasional dari Korlantas Polri yang bertujuan untuk menyosialisasikan cara berkendara dan berlalu lintas yang aman.Acara ini ditujukan untuk mewujudkan pengendara khususnya kaum milenial mencintai lalu lintas menuju Indonesia gemilang.

“Ini program nasional dari Korlantas Polri untuk memberikan sosialisasi bagaimana berlalu lintas yang safety dan aman guna menghindari kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” ujar Kanit Turjawali Polres Sukabumi Kota, Ipda R Panji kepada Radar Sukabumi, kemarin (21/1).

Menurutnya, program Millennial Road Safety Festival ini digelar karena kecelakaan lalu lintas menjadi satu dari lima penyebab kematian terbesar di dunia. Supaya di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota hal itu ditekan, maka salah satunya dengan menggelar operasi kendaraan.

“Meskipun kita sering melakukan operasi, tapi ternyata masih ada saja pengendara yang belum tertib. Seperti hari ini, kami lakukan penindakan berupa tilang kepada 43 pengendara. Mereka tidak melengkapi dokumen kendaraan saat berkendara,” imbuhnya.

Selain untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, operasi ini juga digelar dalam rangka menekan aksi premanisme jalanan, penyalahgunaan narkotika, minuman keras dan penyakit amsyarakat lainnya. Polri tentunya berkomitmen mewujudkan setiap wilayah supaya aman dan kondusif.

“Kami akan terus melakukan operasi kendaraan ini. Ya itu tadi tujuannya, menciptakan suasana kondusif dan menekan angka kecelakaan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pengendara yang juga masih duduk di bangku SMA, MA (16) mengaku terpaksa membawa sepeda motor karena khawatir kesiangan masuk sekolah.

Ia pun pasrah ketika kendaraannya dihentikan petugas dalam operasi MRS tersebut. “Memang biasanya naik angkot, tapi ini takut kesiangan saja jadi terpaksa bawa motor. Ya saya akui pelanggaran yang petugas sampaikan tadi,” singkatnya.

(den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *