Polres Sukabumi Tangkap Dua Tersangka TPPO

Polres Sukabumi Tangkap Dua Tersangka TPPO

PALABUHANRATU – Unit Reserse Mobil (Resmob) Satuan Reskrim Polres Sukabumi Polda Jabar, berhasil menangkap dua pelaku diduga terlibat TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) yang sebelumnya DPO (Daftar Pencarian Orang).

Kedua pelaku yang sebelumnya DPO berinisial AM (41) dan SA (47) sebelumnya diduga turut berperan dan berupaya mengirimkan sebanyak 29 orang calon pekerja migran Indonesia secara illegal dari wilayah Palabuhanratu dengan tujuan negara Australia.

Bacaan Lainnya

Puluhan calon PMI tersebut, kata Maruly dijanjikan oleh para terduga pelaku yang sebelumnya diamankan kepolisian polres Sukabumi yakni AS dan CL dan saat ini yang diamankan AM dan SA, mereka akan memberangkatkan calon PMI ke Australia melalui jalur laut, namun kemudian usahanya gagal karena keburu ditangkap Sabtu, (30/9) kemarin.

Kapolres Sukabumi Akbp Maruly Pardede pada saat dikomfirmasi membenarkan unit Satreskrim melakukan penangkapan dua terduga pelaku TPPO yang sebelumya dinyatakan buron atau masuk DPO.

“Benar petugas kami dari Reskrim telah menangkap dua pelaku dugaan tindak pidana TPPO yang kemarin sempat buron di dua wilayah, Cimahi dan Garut,” ungkap Maruly.

“Sehingga dalam kasus dugaan TPPO yang kami ungkap kemarin diwilayah kecamatan Palabuhanratu saat ini sudah 4 orang yang kami amankan,” imbuhnya.

Dijelaskan Maruly, kedua terduga pelaku yang berhasil ditangkap tersebut memiliki peran yang penting dalam kasus dugaan TPPO ini, dimana SA berperan mempunyai link ke negara Australia sedangkan AM berperan sebagai pencari kapal untuk keberangkatan.

“Kedua orang terduga pelaku ini saat ini sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

Kemudian lanjut Maruly, untuk para korban calon PMI saat ini sementara ditampung di Gedung Palamarta Cibadak Sukabumi yang merupakan Gedung Milik Kementerian RI.

“Sebelumnya para calon korban ini tinggal dirumah kontrakan di wilayah Kecamatan Palabuhanratu,” terangnya.

“Kami bekerjasama dengan Instansi terkait, saat ini sedang melakukan pemeriksaan kesehatan, psykologis, dan tentunya membantu proses kepulangan korban ke kampung halamannya masing-masing,” pungkasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *