Pimpinan IGTKI PGRI Palabuhanratu Berganti, Badri Suhendi Sampaikan Hal Ini

IGTKI PGRI Palabuhanratu Sukabumi
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Komisi I Badri Suhendi membuka konferensi IGTKI PGRI Palabuhanratu

PALABUHANRATU – Ketua IGTKI (Ikatan Guru TK Indonesia) wilayah IV Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi resmi berganti pimpinan dari Yeni Hastuti kepada Tita Tosita dalam konferensi yang dilaksanakan di ruang Banmus (Badan Musyawarah) gedung DPRD Kabupaten Sukabumi. Selasa, (26/9).

Konferensi yang dibuka anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Komisi I Badri Suhendi yang juga merupakan ketua fraksi partai Demokrat ini dihadiri sekitar 120 orang anggota dai IGTKI wilayah IV selain kecamatan Palabuhanratu, juga Warungkiara, Bantargadung, Simpenan, Cikakak dan Cisolok.

Bacaan Lainnya

Saat dikonfirmasi Radar Sukabumi Badri Suhendi mengatakan, berdasarkan hasil konferensi yang dilakukan, dari 10 calon yang diusulkan Tita Rosita terpilih menjadi ketua IGTKI untuk periode 2023- 2028 mendatang.

“Alhamdulillah berjalan dengan baik, tadi hadir ketua PGRI Palabuhanratu, Camat, ketua IGTKI Kabupaten Sukabumi dan tamu undangan lainnya,” ungkap Badri.

Dengan terpilihnya ketua baru, Badri berharap kedepan para pendidik usia dini ini dapat membangun SDM (Sumber Gaya Manusia) secara baik, pasalnya untuk menciptakan SDM yang unggul tidak bisa dirasakan dan dilaksanakan secara instan ataupun secara langsung, hal itu berbeda dengan membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah yang ketika selesai dibangun langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Dan itu relatif singkat tetapi kalau membangun SDM, pandangan saya itu ada satu proses dengan jangka waktu cukup panjang, perlu ada keteladanan daripada pendidiknya atupun yang membangun SDM itu sendiri,” jelasnya.

“Saya sampaikan bahwa keseriusan daripada membangun SDM ini tentu harus menjadi kesepakatan bersama, IGTKI ini wadah tempat para guru untuk membangun, membina, mendidik SDM yang handal kedepan,” sambungnya.

Lebih lanjut Badri menerangkan, setiap manusia memiliki ataupun berpikiran karena diciptakan dengan sangat baik, mulia, sempurna, namun begitu tidak sedikit menjadi orang tidak baik salah satu faktornya lingkungan tidak baik, dan hal itu selalu menjadi faktor penentu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *