Pemanfaatan TPI Higienis Masih Minim

PALABUHANRATU–Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) sudah ditingkatkan menjadi TPI Higienis. Namun, pemanfaatannya hingga kini masih minim.

Minimnya pemanfaatan TPI itu disinyalir karena kekuatan pemegang modal besar masih berkuasa. Terlebih, para peserta yang mengikuti lelang nyaris minim modal dan tak konsisten terhadap komitmen.

Bacaan Lainnya

Seorang nelayan Palabuhanrayu, Herman (40) menyebutkan, pemanfaatan TPI Higienis memang ada peningkatan sebelum naik status. Kini, di Dermaga PPNP terdapat petugas gabungan untuk menindak kapal yang tak ikut melelangkan hasil tangkapannya.

“Kalau tidak dilelangkan hasil tangkapnya, pemilik kapal (perahu) didenda. Tapi yang ikut lelang kelihatannya masih sedikit. Dan tidak semua jenis ikan hasil tangkapan nelayan dilelangkan. Hanya beberapa jenis ikan saja,” katanya.

Ia menyadari, kenapa nelayan dan pengurus kapal masih memilah-milah ikan yang dilelangkan, sebab para peserta lelangnya tak sedikit hanya bermodalkan dengkul. Sehingga, pengurus dan nelayan dirugikan karena kesulitan dalam penagihan.

“Peserta lelang harus menyimpan uang sebagai jaminan. Tapi di TPI ini nilainya masih minim. Berbeda dengan di Buniangen, satu peserta sampai Rp10 juta ngasih uang jaminannya. Kalau tak ada uang tak boleh ikut lelang. Ini untuk menjamin kepada pengurus kapal dan nelayan. Makanya di sini, nelayan lebih baik bekerja sama dengan pemilik modal, meski harga ikannya murah,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *