Omset Pedagang Ikan Laut Menurun

TPI Dermaga Palabuhanratu
Seorang pedagang di TPI Dermaga Palabuhanratu, saat melayani pembeli, Dok Radarsukabumi

PALABUHANRATU — Merebaknya wabah virus corona atau Covid 19 di Kabupaten Sukabumi, telah berdampak serius terhadap omset pedagang ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dermaga Palabuhanratu, menurun drastis.

Seorang pedagang ikan di TPI tersebut, Uce (45) warga Kampung Jayanti, RT 6/4, Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu mengatakan, semenjak pandemi Covid 19 hampir seluruh pedagang ikan di TPI Dermaga Palabuhanratu, telah mengeluhkan penghasilannya yang menurun.

Bacaan Lainnya

“Biasanya saya dagang ikan per hari dapat menghasilkan uang Rp3 juta. Namun, semenjak pandemi Covid 19, hanya menghasilkan Rp1,5 juta sampai Rp1,8 juta per harinya,” jelas Uce kepada Radar Sukabumi, Jumat (19/6).

Penurunan harga ikan ini, dikarenakan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berfungsi untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Sehingga, warga yang datang untuk membeli ikan laut ke pasar tersebut, sepi.

“Iya, apalagi saat PSBB gelombang pertama pasar ikan disini sepi dari aktivitas pembeli yang datang dari dalam maupun luar daerah. Sepinya aktivitas perdagangan di kawasan ini disebabkan minat beli masyarakat terhadap ikan laut selama pandemi virus corona jauh menurun,” paparnya.

Ketika disinggung mengenai harga ikan laut pada saat pendemi Covid 19, dirinya menjawab harga ikan di TPI Dermaga Palabuhanratu, kini harganya stabil dan tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.

Seperti halnya, ikan tongkol Rp25 ribu per kilogram, ikan layur Rp70 ribu per kilogram, ikan cumi Rp30 per kilogram, ikan eteman Rp25 ribu per kilogram dan ikan tongkol Rp35 ribu per kilogram. “Kalau harga memang stabil. Hanya saja, pembelinya sedikit.

Apalagi, saat PSBB pertama hampir tidak ada pembelinya. Kalau sekarang Alhamdulillah sudah mulai ramai lagi,” paparnya.

Hal serupa dikatakan, seorang pedagang ikan laut, Pardi (49) warga Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu membenarkan, terkait penjualan ikan air laut selama tiga bulan terakhir jauh menurun, jika dibandingkan sebelum adanya wabah virus corona.

Sebelum pandemi virus corona, sentra bisnis ikan laut ini selalu ramai dikunjungi pembeli, namun kini hanya satu atau dua orang pembeli saja yang datang ke pasar tersebut.

“Bahkan untuk mengharapkan ramainya pembeli, tidak sedikit para pedagang ikan telah menurunkan harga jual, namun strategi tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *