Kronologis Duda Ciracap Ditemukan Tewas Tegantung

Petugas gabungan usai mengevakuasi jasad Iwan (36) asal Kampung Ciporeang, RT 6/6, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, yang tewas gantung diri di plafon rumahnya

CIRACAP — Iwan (36) seorang Duda beranak satu ditemukan tewas tergantung di Plafon rumahnya, (06/12) kemarin. Belum bisa dipastikan penyebab tewasnya warga asal Kampung Ciporeang, Rt (6/6) Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.

Hanya saja, pihak keluarga memastikan bahwa Iwan murni karena depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi yang diperoleh koran ini, iwan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dengan menggunakan seutas tali plastik.

Kapolsek Ciracap AKP Solikhin melalui Kanit Reskrim Polsek Ciracap Bripka Monik Junaedi mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh kakak ipar korban yang diketahui bernama Yesi (26) saat hendak mengambil baju untuk anak korban yang bernama Galih (5) sekira pukul 17.00 WIB.

“Saat itu, anak korban menangis mencari ayahnya. Namun, karena tidak ada, akhirnya anak korban langsung menghampiri Yesi sebagai saudaranya korban.

Setelah itu, Yesi langsung memasuki rumah korban dengan tujuan untuk mengambil baju anak korban. Namun, saat melihat ka atas plafon, ia kaget karena melihat jasad korban tergantung di plafon,”kata Monik kepada koran ini melalui telepon selulernya, (6/12).

Setelah melihat jasad korban tergantung, ujar Monik, Yesi langsung keluar rumah dan berteriak meminta tolong. Selang berapa menit, puluhan warga berhamburan dan melihat kejadian tersebut. “Peristiwa gantung diri ini, sempat membuat geger warga Mekarmukti,” ujarnya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, sejumlah anggota Polsek Ciracap bersama TNI, pemerintah Kecamatan Ciracap dan petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) langsung meninjau lokasi kejadian. “Setiba di lokasi kejadian, kami langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perakara (TKP) dan mengevakuasi jasad korban,” ujarnya.

Berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan tim medis, petugas tidak menemukan luka akibat kekerasan di tubuh korban. “Kematian korban, murni akibat gantung diri, karena depresi. Namun, untuk penyebab depresinya belum kita ketahui secara pasti. Sebab, saat kita mintai keterangan dari keluarganya, mereka masih syok,” paparnya.

Untuk memastikan kematian korban, pihak kepolisian menyarankan kepada keluarganya untuk dilakukan visum dan otopsi. Namun, mereka menolaknya dengan alasan bahwa peristiwa tersebut murni musibah.

“Karena menolak di otopsi, akhirnya jasad korban rencananya akan dikebumikan oleh keluarganya di TPU yang lokasinya tidak jauh dengan rumah duka,” pungkasnya. (den/d)

KRONOLOGIS

1. Pada pukul 17.00 WIB jasad Iwan (36) asal Kampung Ciporeang, RT 6/6, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, ditemukan tewas gantung diri di plafon rumahnya.

2. Duda beranak satu ini, pertama kali diketahui oleh saudaranya Yesi (26) saat hendak mengambil baju untuk anak korban yang bernama Galih (5).

3. Setelah itu, Yesi berteriak meminta tolong. Selang berapa menit petugas gabungan langsung mengevakuasi jasad korban.

4. Berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan tim medis, kematian korban diduga kuat akibat gantung diri. Sebab, saat petugas mengevakuasi jasad korban, terdapat bekas gantung diri di bagian leher korban dan sperma berikut kotoran korban keluar.

5. Untuk memastikan kematian korban, pihak kepolisian menyarankan kepada keluarganya untuk dilakukan otopsi. Namun, pihak keluarga korban menolaknya jasak korban untuk di otopsi dengan alasan bahwa peristiwa tersebut murni musibah.

6. Rencananya jasad korban akan dikebumika oleh keluarganya di TPU yang lokasinya tidak jauh dengan rumah duka pada Sabtu (7/12) pagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *