Kematian Balita Minum Disinfektan Murni Human Error

Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan, saat diwawancarai Radar Sukabumi.

Menurutnya, pihak rumah sakit sudah berupaya untuk menangani balita itu, agar nyawanya dapat terselamatkan. Bahkan, dirinya telah menghubungi pihak rumah sakit agar balita tersebut dapat segera ditangani.

“Namun karena pasiennya di rumah sakit itu, sedang penuh. Jadi ia mendapatkan daftar antrian nomor 4,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Pihaknya mengaku, telah mendapatkan laporan bahwa saat bayi itu tengah berada di RSUD Palabuhanratu, sempat hendak dibawa oleh orangtuanya ke salah satu rumah sakit yang ada di wilayah Kota Sukabumi.

Namun, niatan tersebut dinilai sangat rentan atau rawan sekali jika balita tersebut di bawa ke rumah sakit Kota Sukabumi pada saat kondisinya tengah kritis.

“Jadi lebih baik menggunakan usaha sebisa-bisanya pihak rumah sakit Palabuhanratu. Karena, bila bersikukuh dibawa ke rumah sakit Kota Sukabumi, dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Terlebih lagi, jaraknya cukup jauh. Iya, intinya rumah sakit sudah berupaya maksimal untuk mengobati bayi itu namun sayang nyawanya tidak tertolong,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *